Wanita Bacok Ibu Kandung Bertubi-tubi di Makassar Penderita Skizofrenia

Wanita Bacok Ibu Kandung Bertubi-tubi di Makassar Penderita Skizofrenia

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Rabu, 16 Okt 2024 16:30 WIB
Ilustrasi Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Foto: Edi Wahyono
Makassar -

Wanita inisial SA (39) yang membacok ibu kandungnya, SS (64) secara bertubi-tubi telah menjalani observasi kejiwaan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, Sulsel. Pelaku dipastikan menderita gangguan mental atau skizofrenia.

SA menjalani observasi kejiwaan pada September lalu. Hasil pemeriksaan SA kemudian diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana.

"Dia itu skizofrenia," kata Kompol Devi Sujana kepada detikSulsel, Rabu (16/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Devi mengatakan hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan SA tidak dapat dikatakan mencelakai korban layaknya sebagai orang normal. Dia juga menyinggung SA menyerang bukan pada area yang vital.

"Seseorang yang tidak sehat jadi memukulnya itu tidak seperti orang normal yang ingin mencelakai orang lain kayak misalkan dibacok di kepala, leher, dada. Ini (membacok) bagian tubuh yang tidak mematikan kayak ke kaki, ke tangan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Memang lukanya dalam, tapi tidak mematikan karena cepat dibawa ke rumah sakit. Lain cerita kasus lain yang tujuannya membunuh, mungkin ditusuklah, digorok leher, (tapi) ini enggak ada (hanya) di kaki dan tangan," tambahnya.

Devi memastikan pelaku tidak dapat diproses pidana mengingat Pasal 44 KUHP yang mengatur tentang alasan pemaaf tindak pidana. Pelaku SA justru akan terus menjalani perawatan.

"Ini kan sudah ada dari ahli bahwa memang dia ada kelainan mental dan di KUHP diatur juga ada Pasal 44 KUHP, ada hal yang alasan pemaaf, (Pasal) 44 itu dia tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya seperti skizofrenia (yang diderita pelaku) itu," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, SA membacok ibu kandungnya di Jalan Tinumbu Lorong 148 C, Kecamatan Bontoala, Makassar, Selasa (24/9) sekitar pukul 17.20 Wita. Aksi sadis SA terekam kamera warga hingga viral di media sosial.

"Tidak terima ditegur oleh ibunya untuk membersihkan rumah sehingga merasa tersinggung akhirnya dia melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang," ujar Kapolsek Bontoala Kompol Muh Idris kepada wartawan, Selasa (24/9).

Sementara dalam video beredar, tampak korban dan pelaku berada di halaman rumah yang tertutup pagar. Tampak pelaku memakai baju putih membacok ibunya yang terkapar di tanah.

Terlihat korban masih bergerak meski telah dibacok berkali-kali. Sementara warga yang menyaksikan penganiayaan itu berteriak meminta pelaku untuk berhenti.

Namun pelaku tetap saja membacok ibunya. Warga tampak kesulitan menolong korban karena gerbang pagar yang tinggi dan terkunci.

Warga yang geram kemudian melempar bongkahan kayu ke arah pelaku. Pelaku kemudian menjauh setelah dilempari oleh warga.

Setelah pelaku menjauh, warga memanjat pagar untuk menyelamatkan korban. Pelaku kemudian berhasil diamankan dan dibawa ke kantor polisi.




(hmw/asm)

Hide Ads