Seorang oknum anggota TNI di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diperiksa polisi militer atas aksi menodongkan pistol di depan rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah. Ulah koboi itu turut menjadi tontonan sejumlah anak-anak.
Momen horor tersebut turut terekam CCTV hingga beredar luas di media sosial. Dalam video yang diterima detikSulsel, tampak oknum TNI itu mengenakan seragam loreng.
Dia tampak berdiri di depan rumah Harmansyah di Perumahan Bumi Husada Indah, Kelurahan Bangkala, Manggala, Makassar, Rabu (4/9). Oknum TNI itu terlihat memegang pistol pada tangan kanannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, tak jauh dari mereka, terdapat 4 orang diduga anak perempuan. Berselang beberapa saat kemudian, dia mengarahkan pistolnya ke arah rumah.
Aksi todong pistol itu terjadi sebanyak dua kali. Sementara anak-anak perempuan tersebut tampak menyaksikan aksi oknum TNI itu.
Selain disaksikan anak-anak, aksi tersebut juga menjadi tontonan sejumlah warga. Beruntung oknum TNI itu tidak melepaskan tembakan.
Istri Harmansyah Ngaku Keluarganya Diancam
Istri Harmansyah, Reni turut buka suara soal insiden itu. Dia mengaku dirinya dan anak-anaknya trauma akibat ancaman oknum TNI itu.
"Saya trauma, ketakutan, anak-anak juga trauma, karena tentara berbondong masuk sekitar jam 16.55 Wita," kata Reni dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (4/9) malam.
Reni mengatakan oknum TNI itu sempat masuk ke teras rumahnya. Selanjutnya mereka mematikan saklar lampu rumah saat dua anaknya yang masih kecil berada di dalam rumah, sementara dirinya dan suami sedang keluar.
"Dia masuk dan matikan saklar lampu, tetangga kasih menyala saklar lampu. Masuk di teras. Dia bawa pistol, dia kasih masuk pelurunya terus dia tunjuk-tunjuki warga pakai senjata," katanya.
"Saya mau kembali lagi malam dan subuh, saya mau bermalam di sini. Kalau saya tidak ketemu dengan Bapak Harmansyah saya mau culik istri dan anaknya," ujar Reni menceritakan adanya pengancaman.
Pembelaaan Keluarga Serma Arifuddin
Perwakilan keluarga oknum TNI itu, Andi Rasdi mengklarifikasi bahwa insiden itu bermula dari adanya insiden yang menimpa keponakannya, Andi Amar yang dilempari petasan dan dikepung 100 orang anggota geng motor pada Minggu (1/9) atau 3 hari sebelum penodongan.
"Justru sebaliknya, (Andi Amar) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya dan dilempari petasan," ujar Andi Rasdi dalam keterangannya, Kamis (5/9).
Rasdi menuding Harmansyah turut andil dalam kejadian itu. Pihaknya menduga Harmansyah menjadi dalang atas pelemparan petasan dan pengepungan Andi Amar.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa oknum TNI itu datang sebagai keluarga untuk bertanya baik-baik. Dia juga membantah narasi beredar soal penculikan dan pengancaman.
"Tidak mungkin ada penculikan di siang bolong dan juga pengancaman. Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyah-nya tidak ada," ujarnya.
"Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan mercon," sambungnya.
Denpom Makassar Turun Tangan
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Mangapul Hutajulu menyebut polisi militer telah turun tangan mengusut kasus tersebut. Oknum TNI berlagak koboi seperti dalam video beredar itu telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Untuk oknum anggota tersebut saat ini sedang dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Kolonel Mangapul saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Kamis (5/9/2024).
Diketahui, pengancaman dengan pistol itu terjadi di rumah milik Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah di Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu (4/9) sore. Harmansyah telah melaporkan kasus ini ke Pomdam XIV/Hasanuddin.
"Demikian saat ini yang sedang dilakukan. Mohon bersabar sambil menunggu hasil penyelidikan dari pihak Denpom IV/Makassar," ujar Mangapul.
(hmw/ata)