Pantauan detikSulsel, Kamis (5/9/2024), Harmansyah tiba di Denpom IV/Makassar, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, sekitar pukul 14.20 Wita. Harmansyah datang dengan mengenakan kaos oblong berwarna putih.
Harmansyah kemudian baru keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 17.11 Wita. Sejumlah koleganya kemudian menjemput Harmansyah usai memberikan keterangan ke Denpom IV/Makassar.
"Kehadiran saya di sini, saya hanya menempuh jalur hukum saja karena ada institusi yang lebih berwenang," kata Harmansyah kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan.
Harmansyah mengaku aksi oknum TNI berlagak koboi itu membuat keluarganya terintimidasi. Dia mengatakan istri dan anak-anaknya kerap ketakutan pascapengancaman yang terjadi.
"Saya selaku korban merasa terancam, keluarga saya terintimidasi, istri dan anak saya kondisi psikisnya lagi bermasalah, ketakutan terus, sehingga kami harus menempuh upaya-upaya hukum dengan pelaporan ke Denpom karena ini adalah urusan institusi," bebernya.
Sementara terkait masalah yang terjadi, Harmansyah mengaku belum mengetahui. Namun dia menyebut jika oknum TNI itu melakukan tindakan yang di luar komando dengan mengeluarkan senjata api.
"Saya juga tidak paham masalahnya apa, oknum ini saya tidak kenal, motivasi dan tendensinya apa sehingga melakukan hal demikian yang di luar nalar saya. Dia sebagai aparat di luar garis komando, memakai seragam, mengeluarkan senjata api di luar peruntukannya," ujarnya.
Diketahui, pengancaman dengan pistol itu terjadi di rumah milik Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah di Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu (4/9) sore. Harmansyah telah melaporkan kasus ini ke Pomdam XIV/Hasanuddin.
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Mangapul Hutajulu menyebut polisi militer telah turun tangan mengusut kasus tersebut. Oknum TNI berlagak koboi seperti dalam video beredar itu telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Untuk oknum anggota tersebut saat ini sedang dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Kolonel Mangapul saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Kamis (5/9).
(asm/sar)