Perkara Resepsi Nikah Terganggu Berujung Demonstran di Makassar Dipolisikan

Perkara Resepsi Nikah Terganggu Berujung Demonstran di Makassar Dipolisikan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 07 Agu 2024 07:00 WIB
Momen pengantin turun dari mobil gegara akses jalan ditutup mahasiswa yang demo di depan Kampus I UIN Alauddin Makassar.
Foto: Momen pengantin turun dari mobil gegara akses jalan ditutup mahasiswa yang demo di depan Kampus I UIN Alauddin Makassar. (dok. istimewa)
Makassar -

Aksi rombongan mahasiswa yang menggelar demonstrasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berbuntut panjang. Demonstran dilaporkan ke polisi setelah unjuk rasa tersebut dianggap mengganggu resepsi pernikahan yang berlangsung di sekitar lokasi demo.

Massa menggelar aksi demonstrasi di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Senin (5/8/2024) siang. Arus lalu lintas terhambat lantaran massa menutup satu lajur jalan dari arah Gowa-Makassar.

Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto menjelaskan, kondisi tersebut memicu seorang pengantin turun ke lokasi demo. Pengantin meradang karena tamu undangan terhambat menghadiri resepsi pernikahannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu ada pengantin marah-marah gara-gara unjuk rasa di depan UIN. Tamunya tidak bisa masuk ke gedung," kata Darminto kepada wartawan.

Darminto mengatakan, pihak pengantin sempat terlibat cekcok dengan massa aksi. Polisi pun turun tangan menertibkan massa aksi karena mengakibatkan kemacetan parah.

ADVERTISEMENT

"Makanya kami tertibkan. Karena sudah mengganggu. Tadi itu ada 30 massa aksi," tuturnya.

Dalam aksinya, massa mendesak pencabutan Surat Edaran (SE) Nomor 259 tahun 2024 tentang Ketentuan Penyampaian Aspirasi Mahasiswa. Massa menilai SE Rektor UIN Alauddin itu membatasi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.

Namun aksi mahasiswa tersebut dinilai sudah tidak kondusif. Sejumlah mahasiswa yang tidak kooperatif terpaksa diamankan aparat kepolisian ke Polrestabes Makassar.

"Karena mengganggu ketertiban umum, warga yang dari Gowa ke Makassar tertutup. Ini sampai batas kota (Makassar-Gowa)," beber Darminto.

Dia melanjutkan, penertiban terhadap demonstran berlangsung alot. Massa aksi unjuk rasa kukuh bertahan di lokasi menyampaikan aspirasinya dengan niat membakar ban di tengah jalan.

"Ini sudah dari 30 menit lalu, Kapolsek negosiasi jangan tutup jalan. Tapi malah dia tutup jalan full, ban besar ada enam yang siap dibakar," imbuhnya.

27 Mahasiswa Diamankan Polisi

Darminto menuturkan, sejumlah kendaraan diduga milik demonstran turut diamankan. Pihaknya akan mengenakan sanksi tilang jika surat-surat kendaraan tidak lengkap.

"Kendaraannya dibawa ke Polrestabes. Nanti dicek, kalau lengkap diberikan kembali, kalau tidak lengkap diberikan tilang," ucap Darminto.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengungkap ada 30 demonstran yang diamankan. Mereka diperiksa di Polrestabes Makassar.

"Itu kan karena merugikan masyarakat kita lakukan tindakan tegas dengan mengamankan mereka. Kemudian saat ini dilakukan pemeriksaan. Masih lidik, 27 orang diamankan," kata Devi kepada wartawan, Selasa (6/8).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Pihak Pengantin Polisikan Demonstran

Devi mengungkap, pihak keluarga pengantin yang menggelar resepsi pernikahan di sekitar lokasi demo melaporkan demonstran ke Polsek Tamalate. Pihak pengantin keberatan karena aksi mahasiswa dianggap membuat acaranya terganggu.

"Jadi memang betul di waktu bersamaan itu ada yang melaporkan ke Polsek Tamalate, seorang warga yang kebetulan melaksanakan resepsi pernikahan di salah satu hotel di dekat lokasi," ungkap Devi.

Dia menuturkan, laporan tersebut masih didalami penyidik. Namun dia menegaskan, pihak pengantin melapor ke polisi setelah aksi mahasiswa itu mengakibatkan tamu undangan terhambat ke lokasi resepsi pernikahan.

"Karena adanya demo itu sehingga tamu yang harusnya datang ke sana terhambat datang, sebagian besar tamu tidak datang. Tadi sudah melaporkan dan sudah kita tindak lanjuti," jelasnya.

Pihaknya belum berspekulasi terkait ada tidaknya unsur dugaan tindak pidana dalam pelaporan tersebut. Devi mengaku masih melakukan penyelidikan.

"Kita masih dalami apakah ada kaitannya secara langsung dengan demonstrasi tersebut," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads