Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir padahal masih musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebut hujan turun imbas adanya gangguan atmosfer.
"Adanya gangguan atmosfer menyebabkan terbentuknya belokan angin di sekitar wilayah Selat Makassar yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan meningkat," kata Prakirawan BMKG Makassar Asri kepada detikSulsel, Senin (1/7/2024).
Asri menerangkan bahwa gangguan atmosfer tersebut masih dalam kategori biasa. Menurutnya, kondisi seperti itu tidak akan berlangsung lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berlangsung hanya dalam beberapa hari saja," tambah Asri.
Dia menyebut hingga saat ini Makassar dan sekitarnya masih musim kemarau. Meski begitu, dia mengatakan potensi hujan tetap ada.
"Karena musim kemarau tetap ada hujan meskipun curah hujannya sedikit. Hujan yang sekarang ini, bukan tanda masuknya musim hujan atau peralihan," terang Asri.
Lebih lanjut, Asri mengatakan hujan musim peralihan akan terjadi menjelang akhir tahun. Salah satu tandanya adalah hujan lebat singkat disertai petir.
"Biasanya transisi itu di September dan Oktober. Tanda musim peralihan itu awan yang tumbuh kebanyakan awan konvektif dan hujan lebat singkat plus thunderstorms," terangnya.
(asm/hsr)