Pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma menyebut peta politik mulai terbaca usai NasDem Sulsel menduetkan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) dengan Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel). Koalisi besar berpotensi terbentuk untuk melawan pasangan calon (paslon) ini.
"Bisa jadi seperti itu (ada koalisi besar), karena parpol lain asumsikan NasDem tidak mau terganggu, di sisi lain kalau ada bergabung hanya bonus saja," ujar Sukri Tamma kepada detikSulsel, Senin (27/5/2024).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas ini menilai parpol lain akan mulai berhitung secara politik bergabung dengan NasDem atau melakukan perlawanan. Termasuk berpotensi membentuk poros-poros lain untuk memecah suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa jadi partai lain menghitung apakah pasangan ini bisa dilawan dengan koalisi besar atau memecah suara sehingga tidak head to head dengan membentuk 3 sampai 4 poros," katanya.
"Saya kira bisa jadi kekuatan lain membentuk poros baru dengan menghitung kekurangan dan kelebihan pasangan ini," tambah Sukri.
Namun di sisi lain, Sukri menilai wajar jika NasDem lebih awal menetapkan paslon usungannya. NasDem memiliki golden tiket untuk mengusung paslon usai meraih 17 kursi di pemilihan legislatif lalu.
"Wajar saja NasDem memproklamirkan karena NasDem punya golden tiket, punya 17 kursi bisa mengusung sendiri tanpa berkoalisi. Sehingga kalau memproklamirkan lebih awal tidak ada masalah, tidak perlu harus menunggu yang lain," katanya.
Jika berhasil mendapat restu DPP NasDem, pasangan ini dianggap penantang kuat bagi pasangan lainnya di Pilgub Sulsel. Selain figuritas keduanya dinilai memumpuni, bakal paslon ini juga didukung oleh 2 tokoh politik berpengaruh yakni Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS) dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS).
"Jika didaftarkan pasangan ini di Pilgub nanti saya kira pasangan ini menjadi salah satu yang terkuat. Dari sisi figur Andi Sudirman gubernur sebelumnya, kemudian Ibu Fatma mantan wakil wali kota," katanya.
"Suka atau tidak suka harus diakui pasangan ini di-endorse oleh dua tokoh yakni RMS dan Andi Amran Sulaiman. Dua tokoh ini dianggap punya pengaruh besar di perpolitikan di Sulsel," tambahnya.
(hmw/asm)