Kebakaran yang terjadi di Gedung PT Pokphand di Kawasan Industri Makassar (KIMA) dipicu oleh sebuah ledakan dan mengeluarkan api. Insiden itu mengakibatkan satu orang pekerja tewas dan 14 lainnya mengalami luka-luka.
Kebakaran itu terjadi di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Senin (1/4) sekitar pukul 14.30 Wita. Ledakan itu berasal dari lantai 8 mesin produksi PT Pokphand.
"Adapun penyebab ledakan di area produksi tong penyimpanan pakan jadi yang menyebabkan kebakaran diduga dari percikan api las ketika pekerja melakukan pengelasan pada kebocoran tong produksi di lantai 8," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada detikSulsel, Senin (1/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan kepala pabrik bernama Huzaimah Tamrin, awalnya dia sedang berada di ruang meeting. Namun tiba-tiba dia mendengar suara ledakan yang getarannya terasa hingga ke ruang meeting.
"Awalnya saksi sedang berada di ruang meeting sementara training semua karyawan produksi lalu terdengar adanya ledakan dan terasa getarannya sampai ruang training," kata Ngajib.
Ngajib mengatakan saksi lantas bergegas ke ruang produksi di lantai 8 untuk mengecek kondisi. Saat itulah saksi melihat kepulan asap tebal dan mengevakuasi satu pekerja yang menjadi korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
"Saksi bersama beberapa karyawan naik ke lantai 8 dan ditemukan banyak kepulan asap dan 1 orang korban ledakan sehingga terhadap korban tersebut langsung dievakuasi ke rumah sakit," bebernya.
Ngajib menambahkan, saksi juga berhasil menemukan seorang karyawannya yang terjebak di dalam tong packing di ruang produksi. Pekerja itu juga ikut dievakuasi dan diberi pertolongan pertama.
"Kemudian ada satu orang pekerja yang berada di dalam tong packing sehingga (Tamrin) memerintahkan karyawan untuk mengecek dan mengeluarkannya. Setelah pekerja tersebut dikeluarkan melalui manhol di lantai 4 dan diberikan pertolongan pertama berupa tabung oksigen," ujarnya.
Setelah itu, kata dia, Tamrin pun meminta pekerja lainnya agar mengecek seluruh isi ruangan untuk memastikan tidak ada pekerja yang terjebak di dalam ruangan. Termasuk memeriksa kembali mesin produksi yang terbakar dan memadamkannya menggunakan APAR.
"Selanjutnya (Tamrin) meminta tim produksi untuk mengecek kembali karyawan yang masih berada di area produksi untuk dievakuasi keluar ruangan. Setelah dipastikan semua karyawan keluar, (Tamrin) bersama beberapa karyawan mengecek kembali mesin produksi dan memadamkan api menggunakan APAR," imbuhnya.
Ngajib mengatakan, para korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Para korban dibawa ke rumah sakit yang berbeda-beda dengan ambulance dan mobil operasional milik perusahaan.
"Pada pukul 15.40 Wita semua karyawan yang menjadi korban dibawa ke rumah sakit menggunakan 1 unit mobil ambulance dan 3 unit mobil operasional," ucapnya.
Dia menyebut, kini pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dari beberapa saksi. Ngajib juga mengatakan tim Labfor Polda Sulsel akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (2/4).
"Besok tanggal 2 April 2024 akan dilakukan olah TKP oleh tim Labfor Polda Sulsel," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, insiden kebakaran yang dipicu oleh ledakan ini menyebabkan seorang karyawan bernama Andi Akbar (22) meninggal dunia dan 14 korban lainnya mengalami luka bakar. Berikut daftar korban dan lokasi perawatannya.
- Suhardin (RSUP Tadjuddin Chalid)
- Abd. Hamid (RSUP Wahidin Sudirohusodo)
- Muh. Arifuddin (RSUP Tadjuddin Chalid)
- Husain dg. Opi (RSUP Tadjuddin Chalid)
- Sumardi (RSUP Tadjuddin Chalid)
- M. Ishar
- Khukson (RSUP Wahidin Sudirohusodo)
- Muslimin (RSUP Wahidin Sudirohusodo)
- Deber Lobo (RSUP Tadjuddin Chalid)
- Julianis (RSUP Tadjuddin Chalid)
- Asri jaya (RSUP Wahidin Sudirohusodo)
- Basir (RSUP Wahidin Sudirohusodo)
- Erwin (RSUP Tadjuddin Chalid)
- Gunawan Hamzah (RSUP Wahidin Sudirohusodo)
(ata/ata)