Danny Pomanto Potong Anggaran Hibah KONI Makassar Jadi Rp 25 M

Danny Pomanto Potong Anggaran Hibah KONI Makassar Jadi Rp 25 M

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Senin, 25 Mar 2024 18:17 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memotong anggaran dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), usai menerima aduan masyarakat soal dugaan penyelewengan dana hibah 2023. Danny menyebut anggaran dana hibah KONI Makassar tahun ini menjadi Rp 25 miliar untuk fokus pembinaan cabang olahraga (cabor).

"Kan dari Rp 35 miliar (di tahun 2023) menjadi Rp 25 miliar (di tahun 2024). (Pengurangannya) Salah satu karena aduan masyarakat. Iye (itu alasannya dikurangi)," kata Danny Pomanto kepada detikSulsel, Senin (25/3/2024).

Danny mengaku sempat meminta agar dana hibah KONI Makassar tahun ini lebih rendah dari Rp 25 miliar. Namun, dia menyebut banyak kebutuhan olahraga yang perlu diakomodir sehingga besaran dana hibah itu digelontorkan oleh Pemkot Makassar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya saya minta lebih rendah lagi. Cuma saya lihat, dalam pembahasan anggaran di DPRD, banyak kebutuhan olahraga yang diakomodir sama teman-teman. Jadi kita akomodir saja," ungkapnya.

Dia menjelaskan pengurangan itu bertujuan untuk menghindari pengeluaran yang tidak terlalu penting. Pasalnya, dana hibah itu disalurkan untuk fokus pembinaan terhadap seluruh cabor yang dinaungi oleh KONI Makassar.

ADVERTISEMENT

"Untuk hal-hal, kalau anggaran-anggaran yang terlalu bias, itu nda diperlukan. Jadi lebih ke pembinaan olahraga saja," tuturnya.

"Karena kan ada anggaran-anggaran dasar di pembinaan olahraga. Itu cabor-cabor. Itu cabornya pasti bertanggungjawab. Iya (dikurangi untuk fokus ke pembinaan) Cabor-cabor itu," lanjut Danny.

Sebelumnya diberitakan, Danny mengaku telah menerima aduan masyarakat (dumas) soal dugaan penyelewengan dana hibah KONI Makassar sejak tahun lalu. Danny mengaku tak menyangka jika aduan masyarakat itu kini diusut oleh Kejari Makassar.

"Saya memang sudah dapat, tahun lalu memang saya pernah disampaikan orang. Kayak dumas lah begitu ke saya. Rupanya dumas itu sudah sampai ke Kejaksaan," ujar Danny, Kamis (21/3).

Danny mengatakan aduan masyarakat itu lalu dievaluasi secara internal. Dia menilai aduan masyarakat itu berdampak bagi pengembangan olahraga di Kota Makassar.

"Tahun lalu saya tahu. Kan ini baru tiga tahun berlangsung. Tadinya bagus, olahraga apa semua bagus. Ternyata beberapa dumas sampaikan ke saya. Kalau ke saya kan, saya evaluasi ke dalam apa semua," bebernya.

Diketahui, Kejari Makassar telah melakukan pemeriksaan terkait kasus ini terhadap dua orang pada Jumat (15/3). Keduanya yakni Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto dan mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar Andi Pattiware.




(sar/sar)

Hide Ads