Leonard Eben Ezer Simanjuntak dilantik pada jabatan baru sebagai staf ahli Kejaksaan Agung RI. Pria yang sebelumnya satu tahun dua bulan menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan (Sulsel) itu mendapat promosi jabatan usai menorehkan sejumlah capaian prestasi di Sulsel.
Dalam penanganan tindak pidana korupsi di tahun 2023, Kejati Sulsel dan jajarannya mampu melakukan penyelidikan terhadap 104 perkara dugaan tindak pidana korupsi. Kejati Sulsel sendiri menyelidiki total delapan perkara.
"Dugaan korupsi sebanyak 104 perkara dengan rincian Kejati 8 perkara, Kejaksaan Negeri se-Sulsel sebanyak 83 perkara dan Cabjari se-Sulsel sebanyak 13 perkara," ujar Kasi Penkum Kejati Sulsel Soetarmi kepada detikSulsel, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penanganan ratusan perkara itu, Kejati Sulsel dan jajarannya mampu mengungkap kerugian negara sebesar Rp 209.867.115.243 atau sekitar Rp 209 miliar. Sementara upaya penyelamatan kerugian keuangan negara sekitar Rp 22 miliar.
"Dari kasus perkara korupsi di seluruh wilayah hukum Kejati Sulsel sebesar Rp 22.771.932.330 dengan rincian Kejati sebesar Rp 9.541.886.922, para Kejaksaan Negeri sebesar Rp 13.066.045.408, dan para Cabang Kejaksaan Negeri sebesar Rp. 164.000.000," kata Soetarmi.
Selain itu, Kejati Sulsel juga menindaklanjuti program Pemerintah dan Direktif Presiden dengan menangani kasus mafia tanah. Kejati Sulsel dan jajaran menuntaskan sebanyak 9 perkara.
"Kejati sebanyak 6 perkara, Kejaksaan Negeri se-Sulsel sebanyak 2 perkara, kasus mafia pupuk sebanyak 1 perkara," katanya.
Raih Penghargaan Terbaik untuk Penanganan Tipikor
Masifnya penanganan tersebut membuat Kejati Sulsel sempat meraih penghargaan sebagai satuan kerja terbaik 2 dalam pemberantasan tindak pidana korupsi 2023. Penghargaan ini diumumkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan Agung RI, Sentul Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/1) lalu.
Leonard Eben Ezer Simanjuntak saat itu mengucapkan terima kasih dan bangga atas kinerja dan upaya keras jajarannya selama 2023. Menurutnya, apa yang dihasilkan hari ini adalah buah dari kolaborasi bersama seluruh komponen kejaksaan.
"Terutama bidang Tindak Pidana Khusus yang telah berupaya bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja cepat, bekerja tepat, dan bekerja dengan tuntas dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi di Sulawesi Selatan," ujar Leonard dalam keterangannya.
Menurutnya, hasil kinerja yang optimal membawa Kejati Sulsel mendapatkan prestasi gemilang. Namun kata Leonard, penghargaan ini bukan ujung dari semuanya.
"Jajaran kejaksaan terus dituntut bekerja menegakkan supremasi hukum. Dan tantangan kita ke depan akan semakin komplet," imbuhnya.
(hmw/nvl)