5 Sejoli Bukan Pasutri Diamankan di Penginapan Makassar Saat Malam Ramadan

5 Sejoli Bukan Pasutri Diamankan di Penginapan Makassar Saat Malam Ramadan

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Rabu, 20 Mar 2024 16:55 WIB
Razia Dinsos Makassar di sejumlah penginapan saat Ramadan.
Foto: Razia Dinsos Makassar di sejumlah penginapan saat Ramadan. (dok. istimewa)
Makassar -

Dinas Sosial (Dinsos) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjaring 5 pasangan bukan suami istri (pasutri) yang kumpul kebo di penginapan saat malam Ramadan. Pasangan tersebut terjaring razia di beberapa lokasi.

"Yang ditertibkan itu ada 5 laki-laki dan 5 perempuan, dan bukan pasangan suami istri," kata Plt Kepala Dinsos Makassar Andi Pangerang Nur Akbar kepada detikSulsel, Rabu (20/3/2024).

Andi Pangerang mengatakan razia itu dilakukan di beberapa tempat pada Senin (18/3). Sebanyak 41 orang personel Dinsos Makassar terjun langsung dalam razia tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lokasinya itu Grand Mulia, Hotel Permata, Wisma Lidiana, sama Pelita Mas. Jadi kemarin itu teman-teman bergerak dengan jumlah personel 41 orang. Hasilnya, semua yang kita dapatkan itu kita bawa untuk diasesmen. Sekarang diberikan pembinaan lebih lanjut di RPTC Dinsos," bebernya.

Dia menjelaskan, proses assesmen itu akan mengidentifikasi mana dari mereka yang merupakan WTS atau pekerja seks komersial (PSK). Jika tidak, mereka akan dipulangkan dan dijemput oleh orang tua masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Kita identifikasi dulu. Dia ini masuk kategori WTS atau bukan WTS. Kalau bukan WTS, kita minta nanti orangtuanya yang jemput di RPTC. Karena harus ada pernyataan dari orangtua bahwa anaknya tidak akan mengulangi," tuturnya.

"Kalau SOP-nya 7 hari. Kalau setelah 7 hari, kita kirim ke Mattirodeceng yang provinsi punya itu bisa sampai sebulan atau dua bulan. Artinya kalau dia sudah berulang-ulang, kita temukan, berarti tidak ada jeranya. Kita akan tingkatkan ke provinsi," lanjut Andi Pangerang.

Andi Pangerang menyebut program ini merupakan agenda rutin milik Dinsos Makassar. Namun, khusus Ramadan, intensitas razia lebih ditingkatkan.

"Kita setiap bulan. Di bulan Ramadan intensitasnya lebih banyak. Kalau bulan biasa, 2 atau 3 kali. Kalau di bulan Ramadan kita usahakan 7 kali. Sudah kali kedua. Yang pertama banyak dijaring. Ada 42 orang kalau nda salah. Tapi hasil asesmen kita, itu sekitar 20-an yang memang WTS. Dan ada 2 waria," pungkas Andi Pangerang.




(asm/ata)

Hide Ads