Kebakaran itu terjadi di Lorong 3, Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar Sabtu (16/3) sekitar pukul 21.07 Wita. Insiden ini bermula saat seorang saksi yang merupakan warga bernama Tile (29) mendengar teriakan di dalam rumah.
"Dirinya berada di depan rumah, kemudian mendengar suara minta tolong dari dalam rumah, 'tolong ka Tile mau na bakar rumahku NG'," kata Kanit Reskrim Polsek Rappocini Iptu Hartawan dalam keterangannya, Minggu (17/3/2024).
Hartawan mengatakan, warga itu kemudian mengevakuasi wanita yang berteriak dari dalam rumah. Sementara pelaku membakar rumah panggung milik orangtuanya.
"Saksi kembali ke TKP dan masuk ke dalam rumah dan mendapati NG sudah membakar rumah," tuturnya.
Menurut keterangan saksi, pelaku sempat membuang 2 buah tabung gas. Namun, saat itu warga dengan sigap membawa tabung gas itu keluar dari rumah.
"NG membuang 2 buah tabung gas dari dalam rumah, namun saksi dapat mengamankan tabung gas tersebut, dan membawa keluar," beber Hartawan.
Warga setempat sempat melihat pelaku mematikan lampu sebelum keluar dari rumah yang apinya sudah membesar. Beruntung tak ada korban jiwa dalam aksi pembakaran rumah tersebut.
"Korban jiwa nihil (dan korban) materiil seperti lemari kayu, tempat tidur dan sofa kayu. Total kerugian masih belum ditaksir," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, NG tega membakar rumah milik ibunya sendiri yang ia tempati tinggal bersama keluarganya yang lain. NG pun diduga mengalami gangguan jiwa atas aksinya itu.
"Iya (pelaku anaknya pemilik rumah). Diduga mengalami kelainan jiwa. Satu tinggal ki semua itu. Saudaranya, tantenya, neneknya, mamanya. Satu rumah semua," ujar Hartawan.
Hartawan menyebut NG memang kerap berbuat aneh beberapa hari terakhirnya. Berdasarkan keterangan warga setempat, perubahan sikap itu muncul setelah pelaku pulang dari Kabupaten Bulukumba.
"Semenjak NG pulang dari Kajang, NG mengalami perubahan dan sempat mengatakan bahwa rumah ini banyak setannya dan mau dibersihkan," imbuhnya.
(sar/ata)