Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto mengatakan korban awalnya sedang bersama pacarnya di sebuah wisma pada Kamis (7/3) dini hari. Sementara pelaku dan sejumlah rekannya sedang bernyanyi tak jauh dari wisma.
"Mereka (pelaku dan rekannya) nyanyi-nyanyi keras, korban bersama pacarnya merasa tersinggung. Setelah itu, mereka cekcok mulut," kata AKBP Yudi Frianto kepada detikSulsel, Sabtu (9/3/2024).
Korban yang tak terima akhirnya memanggil rekannya bernama Rahman dan mendatangi pelaku di Jalan Sumba, Kecamatan Wajo, Kamis (7/3) dini hari. Pelaku F yang melihat kedatangan korban akhirnya melarikan diri, tapi dia dikejar oleh Rahman.
"Pada saat pelaku lari, ia dikejar sama teman korban. Pelaku akhirnya terpojok dan dipukuli lagi oleh korban dan temannya," tambah Yudi.
Pelaku F yang merasa terpojok karena dikeroyok akhirnya mencabut sebilah sangkur yang dia selipkan di pinggangnya. Korban dan Rahman yang melihat hal itu akhirnya melarikan diri sejauh sekitar 300 meter menuju Jalan Wahidin Sudirohusodo.
"Korban ini terjatuh pada saat lari. Pada saat terjatuh, pelaku langsung menikam dada korban," kata Yudi.
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku F langsung kabur dari lokasi. Menurut Yudi, anggotanya yang menyelidiki kasus itu mengejar pelaku di kediamannya pada Kamis (7/3) malam tapi tidak ditemukan.
Polisi yang khawatir pelaku akan melarikan diri keluar wilayah Makasasr lantas melakukan penyekatan di wilayah Parepare. Selain itu, polisi juga berjaga di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
"Kami konsolidasi sama anggota semuanya. Biasanya kalau seperti itu, dia larinya ke keluar kota. Jadi, kemarin itu kami cegat dia, ada anggota jalan ke Parepare takutnya dia lewat sana," ujar AKBP Yudi.
"Ada langsung (cegat) di pelabuhan. Karena pada malam itu, ada kapal ke Kalimantan jam 8 malam. Jadi pada saat kami kumpul di Pelabuhan itu, kelihatan bahwa pelaku sudah mau lari menggunakan kapal menuju ke Kalimantan. Ditangkapnya di Pelabuhan," katanya.
(hmw/hmw)