.webp)
Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran menyerahkan 2 sertifikat ISO kepada Korsabhara saat Rapat Kerja Teknis (Rakernis) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Komjen Fadil mengapresiasi raihan sertifikat tersebut menjadi bukti pelayanan yang baik.
Penyerahan sertifikat itu berlangsung di Hotel The Rinra, Makassar, Rabu (7/3). Rakernis turut dihadiri Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi, dan jajaran lainnya.
"Saya berharap polisi Sabhara hadir di setiap ruang waktu, setiap denyut nadi kehidupan masyarakat, sebagai sosok pelayan, pengayom, dan melindungi masyarakat," ujar Komjen Fadil dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun sertifikat yang diraih yakni, sertifikat manajemen risiko ISO 31000:2018 dan sertifikat business continuity management system ISO 22301:2019. Sertifikat tersebut diraih karena Korsabhara Baharkam Polri telah melakukan transparansi pelayanan publik kepada masyarakat serta profesionalisme dalam menjalankan tugas di lapangan yang berbasis manajemen risiko.
Dalam kegiatan tersebut, Komjen Fadil juga berharap mimpinya dapat terwujud. Dia bertekad seluruh Polda di Indonesia memiliki shelter patroli sebagai ujung tombak agar mencegah terjadinya tindak kejahatan, moderenisasi, dan digitalisasi terhadap fungsi sabhara.
"Mimpi saya adalah moderenisasi dan digitalisasi fungsi sabhara untuk Polri yang presisi. Mudah-mudahan di ajang Rakernis semua bisa terwujudkan dengan baik, sehingga mimpi saya, mimpi kita semua, harapan Pak Kapolri, dan yang dimau Pak Presiden Joko Widodo bisa dikerjakan dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Kakorsabhara Baharkam Polri Irjen Hary Sudwijanto mengucap syukur atas sertifikat yang raih. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa kinerja Korsabhara telah memenuhi standar internasional.
"Tentu saja ini merupakan hasil dari upaya dan jerih payah yang kontinyu dalam mengelola risiko, khususnya pelaksanaan tugas Sabhara di lapangan," kata Irjen Hary.
"Dengan diperolehnya ISO ini kita tidak berpuas diri dan berhenti untuk meningkatkan kinerja khususnya dalam pemeliharaan Kamtibmas yang berbasis pengelolaan risiko, juga selalu melakukan tindakan yang berbasis penghormatan pada HAM," tambahnya.
(asm/hsr)
