Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional Maino Dwi Hartono buka suara soal kenaikan harga beras di sejumlah daerah saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihaknya memprediksi harga beras kembali normal pada April mendatang.
"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," ujar Maino usai menghadiri launching GPM di Gedung PKK Sulsel di Makassar, Rabu (6/3/2024).
Maino mengatakan harga beras yang melonjak belakangan ini harus dicermati dari seluruh sisi. Dia menyebut kenaikan harga beras disebabkan oleh faktor suplai hingga produksi para petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kita bicaranya lengkap ya, dari hulu ke hilir. Memang di hilir harga beras masih tertinggi. Tentu kita juga lihat di hulu, harga gabah petani masih Rp 7 ribu, Rp 8 ribu, masih tinggi. Masalah suplai, ketersediaan, dan produksi," bebernya.
Dia mengaku telah menerima laporan terkini terkait produksi beras dari seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Maino menuturkan saat ini petani-petani di Pulau Jawa sudah mulai melakukan panen.
"Tapi hari ini kami dapat laporan dari seluruh pemerintah daerah. Ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat sudah mulai panen. Dan harga gabah sudah mulai teratasi," ungkap Maino.
Di sisi lain, Maino turut mengapresiasi gerakan pangan murah (GPM) serentak yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel. Menurutnya, gerakan seperti ini layak menjadi pilot project yang diadopsi oleh pemerintah provinsi lainnya apalagi mendekati momentum ramadan dan lebaran.
"Tentu kami dari Badan Pangan Nasional sangat mengapresiasi apa yang dilaksanakan pemerintah daerah Sulsel. Melaksanakan gerakan pangan murah serentak. Ada di 24 kabupaten/kota. Tadi saya dengan ada sekitar 60 titik di seluruh Sulsel," tuturnya.
"Menghadapi puasa lebaran, kami juga memohon seluruh pemerintah daerah ini bisa menjadi pilot project untuk provinsi-provinsi lainnya. Bisa belajar di Sulsel bagaimana menggerakkan stakeholder pangan, termasuk pemerintah daerah," sambung Maino.
Maino menilai langkah yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir soal harga pangan yang tinggi dengan GPM ini.
"Tentunya ini bisa menenangkan masyarakat. Mohon sekali lagi masyarakat jangan panik. Hari ini pemerintah hadir di masyarakat. Untuk menyiapkan pangan yang aman, cukup dan harga terjangkau," katanya.
Diketahui, GPM secara serentak digelar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Launching kegiatan ini turut dihadiri Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, unsur forkopimda dan diikuti secara virtual bupati serta wali kota se-Sulsel.
(sar/hmw)