Kejati Sulsel Dampingi Pembebasan Lahan Proyek Baru Mamminasata-Pangkep

Kejati Sulsel Dampingi Pembebasan Lahan Proyek Baru Mamminasata-Pangkep

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Selasa, 27 Feb 2024 19:45 WIB
Kepala Kejati Sulsel Leonard Eben Ezer Simanjuntak.
Foto: Kepala Kejati Sulsel Leonard Eben Ezer Simanjuntak. (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengawal program strategis nasional (PSN) kawasan metropolitan Mamminasata yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihaknya bakal memberikan pendampingan hukum untuk pembebasan lahan jalur lingkar kawasan tersebut yang turut menghubungkan Kabupaten Pangkep.

"Tentang kelanjutan proyek Mamminasata, itu direncanakan untuk dilanjutkan kembali. Kita dukunglah, karena dari Kejaksaan siap untuk melakukan pendampingan dan pengawalan PSN," ujar Kepala Kejati Sulsel Leonard Eben Ezer Simanjuntak kepada detikSulsel, Selasa (27/2/2024).

Leonard mengatakan proyek tersebut sempat mangkrak pada tahun 2019 karena persoalan lahan yang bermasalah. Dengan begitu, kata dia, kali ini Kejati Sulsel akan memberikan pendampingan dan pendapat hukum agar proyek itu berjalan lancar kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu (pembangunan kawasan Mamminasata sejak) 2019, kita ikutin. Kita pendampingan soal pengawasan lahan, pendapat hukum. Ini kan soal pembebasan lahan kalau saya lihat sih, diskusi-diskusi, ada permasalahan lahan. Ya, berarti fungsi kejaksaan melakukan pengawasan dan pendampingan kan," ungkapnya.

Dia menyebut pendampingan itu merupakan upaya untuk mencegah praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme saat pembangunan proyek berjalan. Begitu juga dengan menindaklanjuti persoalan lain yang akan timbul ke depannya.

ADVERTISEMENT

"Ya, dengan pendampingan itu kan kita akan memberikan pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selalu kan itu. Kita juga punya pendapat hukum soal permasalahan-permasalahan yang timbul. Ada pendapat hukum, pendampingan, pengawalan proyek strategis," imbuh Leonard.

Sebelumnya diberitakan, Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menawarkan konsep baru pengembangan kawasan metropolitan Mamminasata di hadapan Jokowi. Pembangunan jalan lingkar di kawasan Mamminasata ke depan direncanakan terkoneksi dengan jalur laut.

Bahtiar awalnya menjelaskan kawasan Mamminasata merupakan wilayah aglomerasi yang di dalamnya tergabung Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Gowa. Namun pengembangan kawasan itu ke depan akan melibatkan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Hal ini karena Pangkep memiliki kawasan kepulauan yang dapat terhubung dengan Maros-Makassar.

"Nah, hanya hari ini kita tambahkan Pangkep. Kenapa? Makassar dan sekitarnya ini dia terkoneksi dari sisi daratan dan terkoneksi juga dari sisi laut, karena Makassar ini kan daerah pinggir laut. Dan Pangkep ini juga wilayah kelautan dan ada geopark yang namanya Maros-Pangkep," kata Bahtiar.

Dia meyakini kawasan Mamminasata ini akan menopang Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur. Apalagi Sulsel khususnya di Kota Makassar merupakan pintu masuk Indonesia timur.

"Dan kita tahu Makassar ini adalah pintu gerbang Indonesia Timur dan menjadi pusat perdagangan Indonesia Timur. Dan penopang nanti IKN. Nanti bahan-bahan pangan di IKN dari Makassar," imbuhnya.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads