KPU Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengklaim telah menyalurkan upah atau honor petugas sortir dan lipat (sorlip) surat suara. Total surat suara yang disortir di Makassar mencapai 5.184.705 lembar untuk lima jenis pemilihan ditambah 2% surat suara cadangan.
"Sudah dibagi semua hari ini, tadi sudah. Jumlahnya ada 500-an lebih petugas pelipat," ujar Sekretaris KPU Makassar Asrar Marlang kepada detikSulsel, Minggu (11/2/2024).
Hanya saja, Asrar mengaku tidak tahu persis nominal upah yang dibayarkan. Dia hanya menyebut untuk surat suara pemilihan legislatif (Pileg) tiap lembar Rp 465.
"Saya tidak hafal pastinya kalau legislatif Rp 465 kalau Pilpres sekitar Rp 300," ujarnya.
Asrar juga mengaku tidak mengetahui jumlah total anggaran yang disiapkan untuk penyortiran dan pelipatan surat suara ini. Dia hanya memastikan jumlah surat suara yang disortir dan dilipat sebanyak 5 juta lembar lebih.
"Totalnya saya tidak hafal anggarannya, karena itukan dikali 5 jutaan surat suara kita (di Makassar) untuk lima pemilihan. Tapi kan bukan hanya itu kadang-kadang ada surat suara yang harus diganti karena rusak atau apa itu tetap harus dihitung sebagai sortir mereka," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, petugas sorlip surat suara, Asdanur mengaku sudah dihubungi untuk datang di gudang logistik KPU Makassar di Jalan Ir Sutami hari ini. Upahnya akan dibagikan di gudang hari ini.
"Belum (terima upah), ini lagi ditelepon sama teman katanya akan dibagi di gudang di Jalan Ir Sutami, bukan di KPU lagi akan dibagikan upahnya tapi di Jalan Ir Sutami," ujarnya.
Dia juga mengaku tidak dapat informasi detail soal honor tiap lembar surat suara yang dilipatnya. Namun dia mendengar total anggaran yang akan dibagi untuk petugas sorlip mencapai Rp 2 miliar.
"Kalau yang melipat suara banyak orang, lebih 500-an, karena yang cair uang saja ada Rp 2 miliar untuk yang melipat," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
(ata/sar)