Pelarian KKB Maam Taplo Pembunuh Nakes di Kiwirok Berakhir Usai 4 Tahun Buron

Pelarian KKB Maam Taplo Pembunuh Nakes di Kiwirok Berakhir Usai 4 Tahun Buron

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 24 Nov 2025 09:00 WIB
KBB Maam Taplo ditangkap setelah 4 tahun buron.
Foto: KBB Maam Taplo ditangkap setelah 4 tahun buron. (dok. istimewa)
Keerom -

Pelarian anggota kelompok kriminal bersenjata (KBB) bernama Maam Taplo yang membunuh tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua berakhir usai 4 tahun buron. Maam Taplo kini ditahan di Polda Papua untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Maam Taplo masuk daftar pencarian orang (DPO) nomor DPO/22/X/2021/Dit Reskrimum dan Laporan Polisi Nomor LP/17/IX/2021/Papua/Res Pegunungan Bintang, terkait aksi brutalnya terhadap nakes. Dia ditangkap di kawasan Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom, Sabtu (22/11) sekitar pukul 12.20 WIT.

"Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Keerom berhasil menangkap DPO Maam Taplo. Pelaku merupakan anggota KKB Kodap XV Ngalum Kupel," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani kepada wartawan, Sabtu (22/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faizal mengungkapkan Maam Taplo masuk DPO terkait kasus pembunuhan tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok, Pegunungan Bintang pada 13 September 2021 silam. Pelaku sempat meninggalkan Kiwirok dengan dalih berobat ke Papua Nugini pada Agustus 2025.

"Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diketahui meninggalkan Kiwirok menuju Jayapura pada Agustus 2025 dengan dalih berobat ke RS Vanimo, Papua Nugini, menggunakan surat rujukan dari Puskesmas Kiwirok karena mengalami pembengkakan pada perut," bebernya.

ADVERTISEMENT

Jejak Kejahatan Maam Taplo

Maam Taplo langsung dibawa ke Polda Papua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum. Maam Taplo diketahui terlibat langsung dalam sejumlah tindakan kekerasan dan penyerangan di wilayah Kiwirok.

"Pelaku terlibat pembunuhan dan penganiayaan berat terhadap nakes atas nama Gabriella Meilani, mengalami luka bacok di kepala, leher, serta luka tusuk di perut," kata Faizal.

Selain itu, terdapat korban luka-luka 10 orang dan dokter Restu Pamangi mengalami patah tulang lengan kanan. Sementara korban lainnya yakni Siti Khotijah, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, dan Emanuel Abi Patra mengalami luka memar.

"Katrianti Tandiala mengalami luka tusuk di kemaluan dan paha kanan, lebam wajah, Christina Sampe Tonapa mengalami luka tusuk di sekujur tubuh, Marcelinus Ola Atanila mengalami luka memar dan Gerald Sokoy," ungkapnya.

Maap Taaplo juga terlibat pengrusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas umum di Kiwirok. Seperti pembakaran Bank Papua, puskesmas, pasar, perumahan, serta kantor distrik.

"Tak hanya itu, pelaku juga terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan lainnya seperti, penembakan di Lapangan Terbang Kiwirok. Penembakan terhadap Pos Brimob Resimen III dan personel Satgas Kodim Yonif 431/SSP Pos Okbibab serta Kontak tembak dengan personel Yonif PR 431/SSP di Pos Kiwirok yang menyebabkan Prada Beryl Kholif A.R meninggal dunia," tegasnya.

Faizal pun menyampaikan apresiasi atas keberhasilan tim dalam menangkap salah satu pelaku kejahatan kemanusiaan di Kiwirok. Dia menegaskan aparat akan terus melakukan penindakan terhadap pelaku dan kelompoknya.

"Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi para korban. Pelaku dengan rekam jejak kekerasan seperti ini harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya," urainya.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Adarma Sinaga menegaskan bahwa operasi akan terus dilanjutkan untuk mengejar anggota KKB lainnya.

"Kami terus memantau pergerakan jaringan KKB dan memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Penegakan hukum terhadap para pelaku kekerasan akan dilakukan tanpa kompromi," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: KKB Diduga Tembak Warga di Nabire, 1 orang Tewas-4 Luka-Luka"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads