Demo penolakan konstatering lahan eks bangunan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berakhir ricuh. Terjadi lemparan batu yang dilakukan oleh warga hingga berujung melukai Kapolresta Kendari Kombes Edwin Louis Sengka.
Dari gambar dilihat detikcom, tampak Edwin mengalami luka di bagian pipi kanan bawah dan bagian bibir. Tampak tim medis sedang membersihkan luka di wajah Edwin.
"Iya bapak Kapolresta terkena lemparan batu," kata Kasatreskrim Polresta Kendari AKP Welliwanto Malau kepada wartawan, Kamis (20/11/2025).
Insiden penolakan konstatering itu berlangsung di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kendari, Kamis (20/11). Tim konstatering dari PN Kendari dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) datang dengan pengawalan polisi yang ketat.
Warga bernama Linda mengungkapkan pihaknya akan mempertahankan tanah milik keluarga yang telah ditempati puluhan tahun. Warga akan terus melakukan penolakan atas upaya pengambilan tanah tersebut.
"Kami tidak akan mundur, ini tanah kami. Kami akan berjuang sampai titik darah terakhir," kata Linda.
Ia mengatakan warga hanya meminta bukti kepemilikan lahan yang diklaim Pemprov Sultra ini. Linda menerangkan warga secara rutin membayar pajak bumi dan bangunan di tanah itu.
"Kami hanya minta bukti kepemilikan mereka saja. Kalau Pemprov yang punya, kenapa pajaknya warga yang bayar selama ini," pungkasnya.
Simak Video "Video: Total Ada 959 Tersangka Demo Rusuh, Termasuk 295 Anak-anak"
(asm/hsr)