Satpam SMPN 2 Nabire Dibacok OTK, Polisi Buru Pelaku

Papua Tengah

Satpam SMPN 2 Nabire Dibacok OTK, Polisi Buru Pelaku

Paulus Pulo - detikSulsel
Senin, 17 Nov 2025 18:10 WIB
Ilustrasi kejahatan dengan pisau
Foto: Ilustrasi. (Getty Images/iStockphoto/coldsnowstorm)
Nabire -

Satpam SMP Negeri 2 Nabire, Papua Tengah berinisial MT (42) dibacok orang tidak dikenal (OTK) saat sedang menjaga keamanan sekolah. Polisi hingga kini masih memburu pelaku.

"Korban mengalami luka serius di bagian wajah dan jari tangan," kata Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).

Peristiwa pembacokan terjadi di SMPN 2 Nabire pada Senin (17/11) pukul 04.00 WIT. Saat itu rekan korban sesama satpam, Elisa Yeimo tetiba terbangun begitu mendengar teriakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saksi tidur di aula sekolah, sedangkan korban di pos depan. Saat keluar, korban sudah duduk dengan luka parah," tuturnya.

Saksi kemudian mencari bantuan untuk mengevakuasi korban. Polisi yang menerima laporan lalu turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

ADVERTISEMENT

"Korban mendapat serangan dilakukan dari jarak sangat dekat dan terjadi secara tiba-tiba," ucap Samuel.

Dari hasil pengecekan CCTV, polisi menduga pelaku lebih dari dua. Kedua pelaku berbagi peran saat masuk sekolah dan menyerang korban.

"Pelaku terekam memotong rantai gembok pagar sekolah sebelum memasuki area sekolah. Mereka menyerang korban langsung di pos penjagaan," paparnya.

Polisi masih sulit mengidentifikasi pelaku karena rekaman CCTV tidak jelas. Semua pelaku memakai helm dan jaket, sehingga identitas mereka sulit dikenali.

"Kami mendalami apakah pelaku memiliki dendam atau berniat mencuri. Dua-duanya masih mungkin, tetapi belum dapat dipastikan karena korban belum dapat dimintai keterangan," jelasnya.

Sementara itu, korban masih dalam perawatan di RSUD Nabire. Korban kehilangan banyak darah akibat serangan pelaku hingga jari korban terputus.

"Hingga saat ini tidak ada barang korban yang dilaporkan hilang, namun pemeriksaan tambahan masih terus dilakukan," pungkas Samuel.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads