Jejak Berdarah Pimpinan KKB Undius Kogoya Sebelum Meninggal gegara Sakit

Papua Tengah

Jejak Berdarah Pimpinan KKB Undius Kogoya Sebelum Meninggal gegara Sakit

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 27 Okt 2025 08:05 WIB
Tampang pimpinan KKB di Intan Jaya bernama Undius Kogoya.
Foto: Tampang pimpinan KKB di Intan Jaya bernama Undius Kogoya. (dok. Istimewa)
Intan Jaya -

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Undius Kogoya meninggal dunia karena sakit di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Usut punya usut, Undius Kogoya bersama kelompoknya tercatat pernah melakukan 12 aksi kekerasan berujung dua warga meninggal dunia sepanjang 2025.

Undius Kogoya dilaporkan meninggal dunia di Kampung Jae, Distrik Wandi, Intan Jaya, Rabu (22/10). Undius Kogoya memimpin kelompok separatis Kodap VIII/Intan Jaya.

"Iya (pimpinan KKB Undius Kogoya meninggal)," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani kepada detikcom, Minggu (26/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faizal menuturkan, pemimpin KKB itu meninggal karena sakit. Namun dia tidak merinci penyakit yang diderita Undius Kogoya.

"(Penyebab meninggal) sakit," sebut Faizal yang juga Wakapolda Papua ini.

ADVERTISEMENT

Jejak Kejahatan Undius Kogoya

Sebelum meninggal, Undius Kogoya bersama kelompok memiliki rekam jejak kejahatan di wilayah Intan Jaya. Satgas Komando Operasi (Koops) Habema Kogabwilhan III melaporkan pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VIII/Intan Jaya itu kerap melancarkan serangan kepada warga sipil hingga aparat TNI.

"Tercatat 12 aksi kekerasan bersenjata selama tahun 2025 yang dilakukan oleh kelompok OPM Kodap VIII/Intan Jaya," ungkap Panglima Komando Operasi Habema Mayjen TNI Lucky Avianto dalam keterangannya, Kamis (16/10).

Kelompok Undius Kogoya pernah melakukan penembakan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya pada 18 Maret 2025. Serangan pelaku mengakibatkan warga sipil bernama Michael Wattimena mengalami luka tembak.

Para pelaku kembali melakukan penembakan di Kampung Wandoga, Distrik Sugapa pada 25 Juli 2025. Aksi kejahatan kelompok Undius mengakibatkan warga pendatang bernama Joni Hendra meninggal dunia.

Kekejian OPM pimpinan Undius Kogoya berlanjut pada 8 Oktober 2025. Pelaku dilaporkan ikut terlibat menembak karyawan PT TJP Anselmus Arfin hingga meninggal dunia di Kampung Dugusiga, Distrik Hitadipa pada 8 Oktober 2025.

Selain menyerang warga sipil, OPM pimpinan Undius Kogoya juga kerap menyerang aparat TNI di Intan Jaya. Berdasarkan data Satgas Koops Habema Kogabwilhan III, berikut sederet aksi kejahatannya terhadap TNI:

  • 28 Maret 2025: Serangan di Soanggama, Distrik Hitadipa
  • 29 Maret 2025: Serangan di Zonogo, Hitadipa
  • 14 April 2025: Serangan di Titigi
  • 30 April 2025: Serangan di Titigi
  • 1 Mei 2025: Serangan di Titigi
  • 14 Mei 2025: Serangan di Eknemba
  • 27 Mei 2025: Serangan di Sugapa Lama
  • 8 Agustus 2025: Serangan di Mamba Bawah
  • 12 Oktober 2025: Serangan di Gamagai, Ugimba

14 Anak Buah Undius Kogoya Tewas

Sebanyak 14 anak buah Undius Kogoya pernah ditembak mati TNI dalam operasi militer yang digelar Satgas Komando Operasi (Koops) Habema Kogabwilhan III. Peristiwa itu terjadi di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Rabu (15/10) sekitar pukul 05.30 WIT.

Lucky menuturkan, operasi militer tersebut bagian dari misi untuk membebaskan warga yang selama ini berada dalam teror kelompok separatis. Personel dikerahkan ke lokasi untuk merebut kembali wilayah yang dijadikan basis OPM pimpinan Undius Kogoya.

"Prajurit TNI melaksanakan pergerakan menuju wilayah Soanggama untuk membantu masyarakat agar terbebas dari tekanan kelompok bersenjata OPM yang diketahui berkekuatan sekitar 30 orang dan telah lama menguasai kampung tersebut," kata Lucky dalam keterangannya, Kamis (16/10).

Saat tiba di kampung tersebut, personel TNI lebih dulu diserang hingga dibalas dengan tembakan ke OPM. Aksi kontak tembak terjadi hingga sebagian pelaku melarikan diri masuk ke dalam hutan.

"Dalam penyisiran pasca-kontak, TNI berhasil menewaskan 14 anggota OPM, di antaranya sejumlah pimpinan dan pelaku penembakan terhadap aparat keamanan sebelumnya," tuturnya.

TNI turut mengamankan 1 pucuk senjata api rakitan dan 4 senapan angin, amunisi berbagai kaliber, 1 alat bidik Simons dan 1 teropong Newcon. Selain itu ada dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik pelaku.

"Dari hasil penindakan tersebut, TNI berhasil menguasai dan merebut markas besar Kodap VIII/Soanggama pimpinan Undius Kogoya yang selama ini digunakan sebagai pusat perencanaan serangan terhadap aparat dan warga sipil," beber Lucky.

Tokoh adat dan kepala desa setempat pun menghibahkan sebagian lahan dan fasilitas kampung untuk dijadikan Pos Taktis TNI Soanggama. Lucky memastikan TNI berkomitmen menindaki OPM yang mengancam keselamatan masyarakat.

"Pasukan masih melanjutkan pengejaran terhadap sisa kelompok OPM yang melarikan diri, sekaligus melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial terbatas bersama tokoh agama dan masyarakat untuk memperkuat stabilitas keamanan di wilayah Intan Jaya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Menhan Melayat ke Rumah Duka Lettu Fauzy"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads