3 Siswa SMP di Palopo Keroyok Teman Sekolah hingga Babak Belur gegara Dendam

3 Siswa SMP di Palopo Keroyok Teman Sekolah hingga Babak Belur gegara Dendam

Ahmad Al Qadri - detikSulsel
Jumat, 10 Okt 2025 19:53 WIB
Viral siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikeroyok dua orang temannya di sekolah.
Foto: Siswa SMP di Palopo dikeroyok dua orang temannya di sekolah. (dok. istimewa)
Palopo -

Terungkap motif dibalik pengeroyokan siswa SMPN 13 Kambo, Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) inisial RV (14) oleh 3 teman sekolahnya (sebelumnya tulis 5 orang). Polisi menyebut salah satu pelaku inisial MA (13) dendam akibat pernah dipukul korban pada bagian kepala.

"Motifnya terduga pelaku anak dendam kepada korban anak karena sebelumnya korban anak pernah memukul kepala salah satu terduga pelaku," kata Kanit PPA Polres Palopo, Ipda Dewi kepada detikSulsel, Jumat (10/10/2025).

Dewi menuturkan pemukulan tersebut terjadi di SMPN 13 Kambo pada Senin (6/10). Sehari setelahnya, pelaku MA kemudian mengajak korban untuk berkelahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemukulan kepala salah satu pelaku itu terjadi di lingkungan sekolah pada hari Senin dan tidak terjadi perkelahian. Di hari Selasa barulah si pelaku ini mengajak korban berkelahi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dewi menuturkan, di saat pertengkaran itulah kedua pelaku lainnya yakni RH (15) dan MH (13) ikut mengeroyok korban. Ketiga pelaku kini telah diamankan di rumah aman Polres Palopo.

"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi saksinya serta melakukan pemeriksaan terhadap anak terduga pelaku didampingi oleh orang tuanya. Setelah pemeriksaan selesai akan dititipkan di rumah aman," jelasnya.

Dewi menambahkan, awalnya pelaku disebut 5 orang. Namun korban dalam laporannya mengadukan 3 orang pelaku.

"Anak terduga pelaku 3 orang, anak saksi 1 orang (perekam video). Soal rilis awal menyebut 5 pelaku itu, AR dan A itu 1 orang yang sama," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMPN 13 Kambo babak belur usai dikeroyok temannya di sekolah. Keluarga korban yang tidak terima melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Benar, keluarga korban telah secara resmi membuat laporan di Polres Palopo," ujar Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi kepada detikSulsel, Kamis (9/10).

Supriadi mengatakan kasus tersebut dilaporkan tante korban ke Polres Palopo pada Kamis (9/10). Kasus pengeroyokan itu ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Palopo.




(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads