Papua Pegunungan

6 Fakta KKB Pimpinan Elkius Kobak Bantai 5 Pendulang Emas di Yahukimo

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 29 Sep 2025 08:00 WIB
Foto: Satgas Damai Cartenz mengevakuasi dua jenazah pendulang emas korban pembunuhan KKB. (dok. istimewa)
Yahukimo -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak membunuh 5 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Aparat TNI dan Polri telah mengevakuasi dua jenazah korban pembantaian kelompok separatis tersebut.

Penyerangan KKB berlangsung di dua titik berbeda di Distrik Seradala, Yahukimo sejak 20-21 September 2025. Para pelaku menyerang korban menggunakan senjata api dan panah.

"Informasi yang kami dapat ada lima (pendulang emas tewas dibunuh KKB)," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (25/9/2025).


Dirangkum detikcom hingga Senin (29/9), berikut 6 fakta KKB pimpinan Elkius Kobak membantai 5 pendulang emas di Yahukimo:

1. Pembantaian 2 Hari Berturut-turut

KKB melakukan pembantaian selama dua hari berturut-turut. Peristiwa pertama bermula dari penemuan jenazah dua pendulang emas dengan kondisi tubuh penuh luka di Jalan Poros Kampung Bingki, Distrik Seradala pada Minggu (20/9) sekitar pukul 19.00 WIT.

"Mengetahui insiden tersebut, sejumlah penambang berencana menuju Dekai untuk menyelamatkan diri, namun urung dilakukan karena cuaca buruk," ujar Faizal.

Para pelaku kembali melancarkan aksinya di Camp Kali Kulum pada Senin (21/9) sekitar pukul 08.00 WIT. Tiga pekerja tambang tewas setelah diserang menggunakan panah dan senjata api.

"Kami mendapat informasi bahwa ada tiga jenazah lagi yang menjadi korban dari kelompok kriminal bersenjata ini," bebernya.

2. Cuaca Ekstrem Hambat Evakuasi

Satgas Operasi Damai Cartenz mengaku kesulitan mencapai tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya terkendala melakukan evakuasi karena cuaca ekstrem di Yahukimo.

"Hujan sangat lebat di Yahukimo hari ini. Akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan atau tidak jadi hari ini melakukan evakuasi," tuturnya.

Hujan deras membuat arus sungai meluap. Kondisi ini mengakibatkan sungai yang menjadi jalur evakuasi akan semakin sulit dilalui.

"Kondisi ini membuat tim evakuasi sulit menyeberangi sungai yang arusnya menjadi deras," tambah Faizal.

3. KKB Tembaki Aparat Saat Evakuasi

Aparat TNI dan Polri sedianya sudah berupaya mengevakuasi jenazah korban pembunuhan KKB sejak Senin (22/9). Namun selain kendala hujan deras, KKB juga kerap melepaskan tembakan ke arah aparat.

"Kami sudah coba datang (di TKP), tetapi ada kontak tembak yang tidak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan," bebernya.

Sebanyak 150 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Aparat gabungan juga akan memastikan jumlah dan identitas korban serangan KKB di lokasi.

"Kami baru akan dapat memastikan data korban setelah jenazah berhasil dievakuasi dan dicocokkan," tegas Faizal.



Simak Video "Video KKB Tembak Warga dan Bakar Rumah di Asmat Papua"


(sar/sar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork