Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak membunuh 5 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Aparat TNI dan Polri telah mengevakuasi dua jenazah korban pembantaian kelompok separatis tersebut.
Penyerangan KKB berlangsung di dua titik berbeda di Distrik Seradala, Yahukimo sejak 20-21 September 2025. Para pelaku menyerang korban menggunakan senjata api dan panah.
"Informasi yang kami dapat ada lima (pendulang emas tewas dibunuh KKB)," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (25/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikcom hingga Senin (29/9), berikut 6 fakta KKB pimpinan Elkius Kobak membantai 5 pendulang emas di Yahukimo:
1. Pembantaian 2 Hari Berturut-turut
KKB melakukan pembantaian selama dua hari berturut-turut. Peristiwa pertama bermula dari penemuan jenazah dua pendulang emas dengan kondisi tubuh penuh luka di Jalan Poros Kampung Bingki, Distrik Seradala pada Minggu (20/9) sekitar pukul 19.00 WIT.
"Mengetahui insiden tersebut, sejumlah penambang berencana menuju Dekai untuk menyelamatkan diri, namun urung dilakukan karena cuaca buruk," ujar Faizal.
Para pelaku kembali melancarkan aksinya di Camp Kali Kulum pada Senin (21/9) sekitar pukul 08.00 WIT. Tiga pekerja tambang tewas setelah diserang menggunakan panah dan senjata api.
"Kami mendapat informasi bahwa ada tiga jenazah lagi yang menjadi korban dari kelompok kriminal bersenjata ini," bebernya.
2. Cuaca Ekstrem Hambat Evakuasi
Satgas Operasi Damai Cartenz mengaku kesulitan mencapai tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya terkendala melakukan evakuasi karena cuaca ekstrem di Yahukimo.
"Hujan sangat lebat di Yahukimo hari ini. Akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan atau tidak jadi hari ini melakukan evakuasi," tuturnya.
Hujan deras membuat arus sungai meluap. Kondisi ini mengakibatkan sungai yang menjadi jalur evakuasi akan semakin sulit dilalui.
"Kondisi ini membuat tim evakuasi sulit menyeberangi sungai yang arusnya menjadi deras," tambah Faizal.
3. KKB Tembaki Aparat Saat Evakuasi
Aparat TNI dan Polri sedianya sudah berupaya mengevakuasi jenazah korban pembunuhan KKB sejak Senin (22/9). Namun selain kendala hujan deras, KKB juga kerap melepaskan tembakan ke arah aparat.
"Kami sudah coba datang (di TKP), tetapi ada kontak tembak yang tidak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan," bebernya.
Sebanyak 150 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Aparat gabungan juga akan memastikan jumlah dan identitas korban serangan KKB di lokasi.
"Kami baru akan dapat memastikan data korban setelah jenazah berhasil dievakuasi dan dicocokkan," tegas Faizal.
4. Aparat Evakuasi 2 Jenazah Korban KKB
Dua pendulang emas korban pembunuhan KKB bernama Desen Dominggus dan Marselinus Manek akhirnya dievakuasi. Kedua jenazah dievakuasi dari Kampung Binki, Distrik Seradala, Jumat (26/9).
"Kedua korban telah dievakuasi dengan aman ke RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk penanganan lebih lanjut oleh pihak medis," terang Faizal.
Faizal pun menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut. Dia menegaskan aparat TNI dan Polri akan mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.
"Peristiwa ini menegaskan komitmen kami untuk segera mengambil langkah tegas dan terukur. Kami tidak akan tinggal diam dan akan menangkap pelaku," imbuhnya.
5. 4 Pendulang Emas Ditemukan Selamat
Aparat TNI dan Polri juga berhasil menemukan 4 pendulang emas yang lolos dari pembantaian KKB. Keempatnya kemudian dievakuasi dalam kondisi selamat pada Sabtu (27/9).
"Mereka merupakan pekerja tambang yang terjebak di area pendulangan di wilayah Distrik Seradala," ungkap Faizal dalam keterangannya, Minggu (28/9).
Keempat korban yang berhasil diselamatkan adalah: Bakri Laode (38) asal Bau-Bau; Febri alias Basir (46), asal Donggala; Tarik Baruba alias Taslim (44) asal Sanger; dan Berti Oliver Dias (30) asal Ambon.
"Meski sempat terjadi kontak tembak, tim berhasil mengevakuasi empat warga sipil dalam keadaan selamat," tuturnya.
6. 3 Jenazah Lain Segera Dievakuasi
Tiga jenazah pendulang emas dilaporkan belum dievakuasi. Satgas Operasi Damai Cartenz memastikan segera melakukan evakuasi setelah korban selamat diamankan lebih dulu.
"Iya, 3 (jenazah) lagi belum karena kita kemarin fokus mengamankan korban yang selamat," ungkap Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo saat dihubungi, Minggu (28/9).
Sementara itu, Wakaops Damai Cartenz Kombes Adarma Sinaga memastikan operasi keamanan di Yahukimo terus diperkuat. Pihaknya melakukan langkah taktis dan koordinatif bersama seluruh unsur aparat keamanan.
"Penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata akan dilakukan secara terukur, terarah, dan profesional," tegas Adarma.
Simak Video "Video KKB Tembak Warga dan Bakar Rumah di Asmat Papua"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)