Wanita bernama Desi, mendesak polisi mengungkap pelaku penembakan terhadap suaminya Husain (35) hingga tewas dalam mobil di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Desi menyebut suaminya korban pembunuhan berencana.
"Direncanakan memang ini mau dibunuh," kata Desi kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).
Desi meyakini suaminya ditembak dari jarak dekat. Dia pun meragukan keterangan saksi yang menyebut korban ditembak pemotor dari luar mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayaknya ditembak di dalam mobil. Tidak masuk akal kalau ditembak di luar karena pasti suamiku (korban) masih bisa halangi," katanya.
Desi mengaku tidak pernah menduga suaminya akan dibunuh orang. Dia mengatakan suaminya tidak pernah terlibat konflik dengan orang lain.
"Kita juga bingung sekali, kenapa suamiku ditembak, karena setahuku tidak ada salahnya," imbuhnya.
Lanjut Desi, korban bersama kedua rekannya meninggalkan rumah dengan alasan menemui seseorang yang disebut bos 01. Meski demikian, Desi mengaku tidak mengenali bos 01 yang dimaksud.
"Azis (teman korban) bilang mau dipertemukan suamiku dengan bos 01. Saya tidak tahu siapa orangnya, katanya dari Malaysia. Kurang tau juga orang mana (Bos 01), yang jelas itu dia (korban) dari Sumarrang," tuturnya.
Desi enggan berspekulasi terkait penyebab suaminya dibunuh. Dia berharap polisi dapat segera mengungkap identitas pelaku untuk pertanggungjawabkan perbuatannya.
"Tidak tahu juga apa masalahnya kenapa langsung ditembak, kita berharap bisa secepatnya ketemu ini pelakunya. Kalau bisa dihukum mati," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Husain ditemukan tewas bersimbah darah dalam mobil di Desa Lagi-Agi, Kecamatan Campalagian, Sabtu (20/9) sekira pukul 20.00 Wita. Polisi memastikan korban tewas akibat tembakan di kepala.
"Betul (sudah bisa dipastikan korban meninggal akibat tembakan di kepala," kata Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi kepada wartawan melalui pesan singkat, Senin (22/9).
Menurut Slamet, saat ini tengah dilakukan uji balistik proyektil yang ditemukan bersarang di kepala korban. Tujuannya, untuk memastikan jenis proyektil dan senjata api yang digunakan pelaku.
"Proyektil (benda asing di kepala korban), sekarang uji balistik..senjata apa yang digunakan," jelasnya.
(hsr/hsr)