Pria berinisial RA (24) yang membacok ayah kandungnya bernama Kaharuddin (53) hingga tewas saat tengah melaksanakan salat Magrib berjemaah di masjid diamankan polisi. Pelaku diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Itu anak (pelaku) kurang anu (sehat) mentalnya. Gangguan jiwa," kata kerabat korban, Irham kepada wartawan, Jumat (19/9/2025) malam.
Irham mengatakan pelaku belum pernah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk menjalani perawatan. Namun, perilaku sehari-hari pelaku sudah diketahui mengalami gangguan kejiwaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Belum pernah dibawa ke rumah sakit jiwa) Tidak, karena memang secara aktivitas terlihat bagus, tapi memang dia dianggap tidak sehat, tingkahnya kekanak-kanakan padahal usianya sudah sekian puluh tahun," tuturnya.
Irham mengatakan, pelaku langsung diamankan warga tanpa perlawanan usai membacok ayahnya. Pelaku diamankan warga yang melaksanakan salat berjemaah.
"Tadi pas kejadian langsung bubar salat berjemaah, masyarakat langsung tangkap, dia tidak lari seperti tidak ada kejadian, tidak melawan, seperti tidak merasa bersalah," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden terjadi di Desa Poda-poda, Kecamatan Tutar, Jumat petang (19/9), sekira pukul 18.15 Wita. Korban dibacok saat menunaikan ibadah salat Magrib di Masjid Al Amin.
"Pelaku adalah anak kandung korban. Peristiwa tragis itu terjadi saat korban sedang melaksanakan salat Magrib berjemaah," kata Kapolsek Tutar Ipda Bafruddin dalam keterangannya, Jumat (19/9).
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun nahas nyawanya tidak tertolong.
"Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Padang Mawalle kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Andi Depu Polewali. Namun korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah yang diderita," terang Bafruddin.
(asm/hsr)