Suami Wanita PSK Dibunuh Tamu di Wisma Sidrap Tahu Istri Open BO

Suami Wanita PSK Dibunuh Tamu di Wisma Sidrap Tahu Istri Open BO

Andi Nur Isman Sofyan - detikSulsel
Jumat, 12 Sep 2025 17:28 WIB
Tangkapan layar rekaman CCTV pria berbaju putih diduga pelaku pembunuhan di Sidrap saat melarikan diri.
Tangkapan layar rekaman CCTV pria berbaju putih diduga pelaku pembunuhan di Sidrap saat melarikan diri, sementara pria berbaju hitam adalah suami korban. Foto: (dok. Tangkapan Layar)
Sidenreng Rappang -

Suami wanita berinisial MKP (34) yang dibunuh sadis tamu pria inisial YN (31) saat open booking (BO) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), turut diperiksa polisi. Hasilnya, sang suami yang menemani istrinya saat kejadian itu mengetahui istrinya membuka jasa layanan seksual tetapi tidak terlibat, termasuk dalam pembunuhan.

"Suami itu kita sudah periksa, itu bukan suami siri, masih suami sah tercatat. Walaupun dalam perjalanan rumah tangga yang bersangkutan ini sering cekcok karena faktor ekonomi," ungkap Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong kepada detikSulsel, Jumat (12/9/2025).

Fantry menuturkan sang suami saat ini masih berstatus saksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi belum menemukan adanya tindak pidana yang dilakukan oleh suami korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara (status suami) masih saksi. Kita sudah periksa yang bersangkutan. Kita sudah periksa handphone korban, saudara dari korban, belum ada keterangan yang mengarah pada tindak pidana lain seperti TPPO. Dia tidak menawarkan apa-apa dan dia tidak juga sebagai muncikari," bebernya.

Saat kejadian, sang suami juga mengetahui jika istrinya membuka jasa layanan seksual. Sang suami sempat bersama korban di dalam kamar, namun diminta keluar saat tamunya akan datang.

ADVERTISEMENT

"Kan sama-sama di dalam kamar, pas ada tamunya, itu disuruh keluar sama istrinya. Ya sempat bertemu mata (dengan pelaku) tapi tidak ada juga upaya untuk... itu juga kesalahannya dia," terang Fantry.

"Tahu (kalau layani tamu). Tapi seluruh komunikasi dan pemesanan tidak pernah diakses oleh suami. Semua istri uang mengatur. Pertemuan, uang, pembayaran," imbuhnya.

Lebih lanjut, Fantry mengatakan jika korban memang dikenal keras kepala oleh keluarganya. Dia menyebut keluarga, saudara, hingga suami korban sudah kerap mengingatkan korban untuk berhenti melakukan aktivitas negatifnya.

"Kalau dari keterangan saksi, termasuk saudara korban, bahwa tidak bisa dikasih tahu ini korban. Sudah ditegur berkali-kali untuk tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, keluarganya menasihati, saudaranya, bahkan suaminya, justru malah suaminya sudah ditalak," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pelaku ditangkap di sekitar rumahnya di wilayah Kabupaten Wajo pada Selasa (9/9). Pelaku bersembunyi di sebuah rumah kebun selama melarikan diri.

Saat ini, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau bahkan seumur hidup. Polisi juga masih mendalami dugaan pelaku telah merencanakan pembunuhan.




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads