TNI Kontak Tembak dengan 8 Anggota OPM di Papua Jelang HUT RI, 3 Pelaku Tewas

TNI Kontak Tembak dengan 8 Anggota OPM di Papua Jelang HUT RI, 3 Pelaku Tewas

Paulus Pulo - detikSulsel
Jumat, 15 Agu 2025 16:30 WIB
Ilustrasi anggota TNI patroli, ilustrasi prajurit TNI
Foto: Ilustrasi anggota TNI patroli. (dok. Penkogabwilhan IIII)
Intan Jaya -

TNI melalui Satgas Operasi Habema terlibat kontak tembak dengan 8 anggota organisasi papua merdeka (OPM) menjelang HUT ke-80 RI di lokasi berbeda di Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Pegunungan. Sebanyak 3 anggota OPM dilaporkan tewas.

"Koops Habema melalui satuan tugasnya secara berkesinambungan melaksanakan patroli keamanan dan penyisiran di sejumlah titik rawan gangguan keamanan di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah," kata Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono dalam keterangannya, Jumat (15/8/2025).

Iwan menjelaskan, kegiatan ini kerap diwarnai kontak tembak yang tidak dapat dihindari akibat agresivitas OPM yang lebih dahulu melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan. Namun berkat kesigapan personel dan prosedur hukum yang terukur, situasi dapat dikendali dengan aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporannya, salah satu upaya penindakan terhadap OPM terjadi di Kampung Biak Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (8/8). Aparat TNI saat itu sedang melakukan penyisiran yang diduga menjadi tempat persembunyian OPM pimpinan Tenggamati Enumbi.

Berdasarkan arsip kepolisian, Tenggamati Enumbi merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua terkait tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya. Tenggamati Enumbi merupakan buronan sejak 23 Januari 2014.

ADVERTISEMENT

"Saat mendekati sasaran, pasukan mendapat tembakan dari arah posisi lawan sehingga terjadi kontak senjata. Berdasarkan laporan lapangan, 3 anggota OPM tertembak dan salah satunya diduga Tenggamati Enumbi. Kelompok tersebut kemudian melarikan diri ke arah timur sambil membawa korban tertembak," jelasnya.

Namun saat itu, Satgas Habema mengamankan barang bukti berupa 2 pucuk pistol P1 Pindad, 2 unit radio komunikasi HT (Baofeng dan WLAN), puluhan butir amunisi berbagai kaliber, 1 bendera Bintang Kejora, 3 unit telepon genggam, power bank, magasin senjata, dan perlengkapan tempur lainnya.

Setelah itu, Satgas Habema TNI melakukan penyisiran di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Senin (11/8). Saat melaksanakan penyisiran di Kampung Mamba, pasukan kembali terlibat kontak senjata dengan kelompok OPM Kodap VIII Kemabu.

"Hasilnya, 1 OPM meninggal dunia atas nama Dece Mujijau, Danyon Titigi Kodap VIII Kemabu, merupakan tokoh di bawah pimpinan Sabinus Waker. Sementara itu 2 OPM luka tembak bernama Daume Maeseni dan Sabinus Joani," ungkap Iwan.

Dalam penindakan itu, aparat TNI mengamankan barang bukti berupa 4 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 1 tas selempang, 1 HP Android dan 1 kalung OPM.

Sehari setelahnya, TNI mendapatkan serangan balasan di sekitar Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (12/8). Namun aparat berhasil menggagalkan serangan dari anggota OPM tersebut.

"Dalam kontak senjata tersebut 2 OPM meninggal dunia atas nama Teleginus Maiseni, Danwil Mamba Kodap VIII Kemabu, beserta ajudannya, Seprianus Maiseni. Barang bukti yang diamankan berupa 2 gelang, 2 kalung, 2 cincin perak, 2 cincin OPM, 1 pasang sarung tangan," papar Iwan.

Iwan menerangkan, rangkaian peristiwa ini membuktikan OPM secara konsisten menjadi pihak yang mengganggu stabilitas keamanan. Kelompok separatis itu melakukan penyerangan terlebih dahulu, serta mengintimidasi masyarakat.

"Tindakan mereka mengancam jalannya pemerintahan, pembangunan, dan ketertiban umum di wilayah Papua," imbuh Iwan.

Sementara itu, Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan wilayah agar perayaan HUT ke-80 RI dapat berlangsung aman, damai. Pihaknya akan tetap menyiagakan personel di wilayah Papua.

"Rangkaian penyisiran ini merupakan langkah tegas dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat. Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang berupaya mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan warga," jelasnya.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads