.webp)
Sebanyak lima orang terluka akibat bentrokan dua kelompok pemuda di Pasar Winenet Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Polisi yang mendatangi lokasi mengamankan 14 orang yang diduga terlibat bentrokan tersebut.
"Polres Bitung berhasil mengamankan 14 orang terlibat bentrok antar kelompok di Pasar Winenet. Dari kejadian tersebut lima orang mengalami luka," ujar Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abdul Natip Anggai dalam keterangannya, Senin (14/7/2025).
Peristiwa itu terjadi di Pasar Winenet, Kelurahan Winenet Dua, Kecamatan Aertembaga, Bitung pada Minggu (13/7). Dua kelompok pemuda yang terlibat bentrokan yakni dari Tandurusa dan Winenet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kelompok Tandurusa yang diamankan yakni pria berinisial RM (33), SM (18), RB (22), GM (16), RS (33), AK (32) AD (28), GP (28), dan DM (19). Sedangkan dari kelompok Winenet yakni OA (20), DT (18), MAN (17 ), BN (28) dan RD (25).
"Mereka diduga melakukan perkelahian di tempat biliar Royal Shoot Billiard menggunakan senjata tajam jenis pisau badik dan panah wayer terhadap kelompok lain," ujar Abdul.
Bentrok bermula saat pria inisial JM dan RS dikeroyok JS dan BN bersama teman-temannya di salah satu pesta pernikahan di Pasong Lima, Kelurahan Aertembaga sekitar pukul 01.00 Wita. JM dan RS dari kelompok Tandurusa mengadukan pengeroyokan itu kepada teman-temannya.
"JM dan RS kemudian mengadukan pengeroyokan itu kepada teman-temannya kelompok Tandurusa," ungkap Abdul.
Kelompok Tandurusa kemudian mendatangi lokasi kejadian di tempat biliar Royal Shoot Billiard untuk bertemu BN dari kelompok Winenet. Perkelahian pun terjadi antara kedua kelompok tersebut.
"Katanya kelompok Tandurusa datang mau atur damai tapi justru terjadi bentrok. Makanya kami masih mendalami lagi kasus ini," jelasnya.
Akibat tawuran tersebut tiga orang mengalami luka tikaman pisau dan dua lainnya terkena panah wayer. Sementara 14 orang lainnya beserta barang bukti 7 bilah pisau badik dan panah kini diamankan di Polres Bitung.
"Semua korban adalah pelaku tawuran antar kelompok tersebut," pungkas Abdul.
(hsr/ata)
