Kasus Polisi Aniaya Pacar gegara Tak Dipinjamkan HP di Gorut Berakhir Damai

Gorontalo

Kasus Polisi Aniaya Pacar gegara Tak Dipinjamkan HP di Gorut Berakhir Damai

Apris Nawu - detikSulsel
Selasa, 01 Jul 2025 18:07 WIB
Korban mengalami sejumlah luka memar usai diduga dianiaya oknum polisi di Gorontalo Utara.
Foto: Korban mengalami sejumlah luka memar usai diduga dianiaya oknum polisi di Gorontalo Utara. (dok. istimewa)
Gorontalo Utara -

Kasus oknum polisi Gorontalo Utara (Gorut) berinisial Bripda PY yang diduga menganiaya pacarnya, TP (24) lantaran korban menolak meminjamkan handphone-nya (HP) berakhir damai. Keduanya sepakat menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan.

"Iya, mereka berdua sepakat berdamai," ujar Kasi Humas Polres Gorontalo Utara Iptu Hisral Labadjo kepada detikcom, Selasa (1/7/2025).

Hisral mengatakan Bripda PY dan pacarnya sempat diperiksa di Polres Gorontalo Utara pada Selasa (1/7). Keduanya saling memaafkan dan telah menandatangani surat pernyataan damai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keduanya telah membuat surat pernyataan damai. Mereka sepakat untuk berdamai dan surat pernyataan mereka buat dengan cara tulis tangan dengan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun," terangnya.

Hisral menyebut dua alasan sehingga kasus dugaan penganiayaan diselesaikan secara musyawarah. Salah satunya karena keduanya masih memiliki hubungan keluarga.

ADVERTISEMENT

"Yang pertama korban sudah tidak keberatan lagi dengan kejadian penganiayaan yang dilakukan Bripda PY. Kemudian yang kedua korban dan Bripda PY sudah melakukan musyawarah secara kekeluargaan mengingat Bripda PY masih merupakan keluarga sepupu korban," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, oknum polisi Gorontalo Utara berinisial Bripda PY diduga menganiaya pacarnya, TP hingga babak belur di Kota Gorontalo. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di kos-kosan TP di Kota Gorontalo pada Selasa (24/6) malam.

"Iya, saya dianiaya. Ini dia (polisi) sudah mabuk berat menganiaya saya," kata TP saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (26/6).

Penganiayaan terjadi setelah korban dan pelaku cekcok lantaran korban menolak meminjamkan HP-nya. Pelaku saat itu hendak memeriksa HP korban.

"Pertama cuman gara-gara masalah sepele yaitu saya menolak diperiksa handphone. HP saya kan dia mau periksa saya tidak mau. Karena saya kesal sama dia mendownload aplikasi MiChat," terangnya.




(ata/ata)

Hide Ads