TNI Tembak Mati 2 Anggota OPM Anak Buah Egianus Kogoya di Yahukimo

Papua Pegunungan

TNI Tembak Mati 2 Anggota OPM Anak Buah Egianus Kogoya di Yahukimo

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Rabu, 18 Jun 2025 12:35 WIB
Sejumlah barang bukti yang diamankan TNI usai menembak mati 2 anggota OPM anak buah Egianus di Yahukimo.
Foto: Sejumlah barang bukti yang diamankan TNI usai menembak mati 2 anggota OPM anak buah Egianus di Yahukimo. (dok. Istimewa)
Yahukimo -

TNI menembak mati 2 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kedua pelaku merupakan anak buah pentolan OPM Kodap III Ndugama Egianus Kogoya.

Peristiwa itu terjadi dalam kontak tembak di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Yahukimo, Senin (16/6) sekitar pukul 00.15 WIT. Insiden ini bermula saat TNI mendapat informasi keberadaan anggota OPM di salah satu honai di Kampung Ligima.

"Dalam upaya penangkapan, terjadi kontak tembak singkat di Kampung Aleleng yang mengakibatkan dua anggota OPM tewas di tempat dan tidak ada korban jiwa maupun luka di pihak TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam siaran persnya dikutip, Rabu (18/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari lokasi kejadian, aparat TNI turut mengamankan sejumlah barang bukti, yakni 1 pucuk pistol revolver, 1 pucuk pistol rakitan, 5 butir amunisi kaliber 9 mm, 1 unit HT (Baofeng), 1 unit telepon genggam, 1 teleskop optik dan 1 unit Leica 1000 YDSAT.

"Operasi penindakan ini dilaksanakan dengan terukur, profesional dan proporsional. Kami mengajak semua pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi untuk membangun Papua bersama-sama dalam bingkai NKRI," ujar Kristomei.

ADVERTISEMENT

Kristomei menegaskan, operasi penindakan ini merupakan respons atas tindakan brutal OPM Kodap III Ndugama. Para pelaku sebelumnya melakukan pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena, sekaligus merusak kawasan hutan untuk ladang ganja ilegal.

TNI hadir untuk menghentikan teror dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat. Kristomei memastikan pihaknya akan melindungi masyarakat dari teror kelompok bersenjata sekaligus mendukung pembangunan di Papua.

"TNI akan terus mengutamakan pendekatan dialogis, penegakan hukum dan pembinaan teritorial, seraya membuka pintu dialog dan rekonsiliasi bagi siapa pun yang ingin kembali berkontribusi positif bagi bagi kemajuan Papua yang aman, damai, dan sejahtera," pungkasnya.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads