Lara 4 Siswi SMP Touna Numpang Tinggal di Rumah Staf Sekolah Malah Dicabuli

Lara 4 Siswi SMP Touna Numpang Tinggal di Rumah Staf Sekolah Malah Dicabuli

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 02 Mei 2025 08:00 WIB
poster
Ilustrasi. Foto: Edi Wahyono
Tojo Una-una -

Empat siswi SMP di Tojo Una-una (Touna), Sulawesi Tengah (Sulteng), diduga dicabuli staf tata usaha sekolah inisial IRJ (46) saat numpang tinggal di rumahnya. Korban tinggal di rumah pelaku karena jarak rumahnya dengan sekolah sangat jauh.

Pelaku telah ditangkap pada Senin (28/4) pagi, setelah dilaporkan oleh warga ke Polsek Ulubongka. Pelaku ditangkap di Jalan Trans Bongka, saat sedang dalam perjalanan menuju desa lain.

Kasi Humas Polres Touna Iptu Martono mengatakan para siswa sudah lama tinggal di rumah pelaku. Sebab, di kampung halaman mereka yang berada di pegunungan tidak ada SMP yang bisa ditempati bersekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dia (korban) itu biasa kayak kalau mau ke sekolah itu cari-cari tempat tinggal. Jadi untuk ke dekat sekolah dia numpanglah sama ASN, staf di sekolah itu. Jadi dia tinggal di situ," kata Martono kepada detikcom, Kamis (1/5/2025).

Para siswa menumpang di rumah pelaku IRJ karena merasa mengenalnya. Pelaku juga tinggal bersama istri dan anaknya di rumah tempat pelaku melancarkan aksi bejatnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi mungkin dari anak ini sekolah menumpang sama yang dekat, yang kenal. Ada, ada istrinya (tinggal di rumah yang sama)," bebernya.

Belakangan, salah satu korban kemudian diduga diperkosa oleh IRJ pada 6 Januari 2025 sekitar pukul 05.00 Wita. IRJ melancarkan aksinya dengan memegang tangan dan leher korban sehingga tidak dapat melawan.

"IRJ masuk ke kamar dan memeluk korban. Tangan dan leher korban dikancing sehingga korban tidak bisa melawan. Kemudian terjadilah peristiwa pemerkosaan tersebut," ucap Martono.

Dia menyebut korban lain juga mengaku dilecehkan oleh IRJ. Pelecehan itu dilakukan dengan memegang daerah vital korban dan sudah terjadi secara berulang.

"Sementara korban lainnya juga memberikan kesaksian bahwa dirinya juga dilecehkan oleh IRJ. IRJ memeluk bahkan memegang daerah vital sang korban, dan itu terjadi berulang," tambah Martono.

Dia menambahkan, menurut keterangan dua orang korban tersebut, masih ada dua siswi lainnya yang mengalami kekerasan seksual. Namun Martono tidak menjelaskan lebih jauh soal dua korban tersebut.

"IRJ yang seharusnya bertindak sebagai orang tua, tega melakukan perbuatan bejat kepada remaja-remaja yang masih di bawah umur ini, bahkan dia sering kali mengancam para korban untuk tidak melapor," kata Martono.




(asm/asm)

Hide Ads