Bukan Dibunuh, Wanita Terbungkus Sarung di Pinrang Tewas karena Sesak Napas

Bukan Dibunuh, Wanita Terbungkus Sarung di Pinrang Tewas karena Sesak Napas

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 07 Apr 2025 14:55 WIB
Penemuan mayat perempuan di pematang sawah di Pinrang.
Foto: Penemuan mayat perempuan di pematang sawah di Pinrang. (Dok. Istimewa)
Pinrang -

Polisi mengungkap hasil autopsi terhadap wanita berinisial MI (18) yang mayatnya ditemukan terbungkus sarung di persawahan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi menegaskan korban meninggal bukan karena dibunuh, melainkan sesak napas.

"Jadi kami sudah menerima hasil autopsi dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Andi Reza Pahlawan kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

Reza menuturkan, korban diduga memiliki riwayat penyakit paru-paru. Dia kembali menegaskan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban MD (meninggal dunia) ini hasil autopsi, dia punya penyakit paru-paru. Paru-parunya mengecil. Jadi dia kayak sesak napas akhirnya meninggal," kata Reza.

Mayat korban belakangan ditemukan di sawah setelah dibuang oleh pacarnya berinisial A (25). Pria A nekat menyeret jasad pacarnya ke sawah karena panik menemukan korban meninggal di sebuah rumah kosong pada Selasa (1/4) dini hari.

ADVERTISEMENT

"Pelaku dia seret korban ke sawah. Dia kasih pakaian dan dia tinggalkan di sawah diduga dia panik saat melihat kondisi korban," beber Reza.

Namun atas perbuatannya, A tetap diproses hukum karena dugaan kelalaian. Pelaku kini ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat Pasal 359 ayat 1 KUHP.

"Ini pelaku dan korban berpacaran. Kita jerat dengan unsur kelalaian yang menyebabkan kematian korban," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, mayat korban ditemukan terbungkus sarung berwarna hitam di sebuah pematang sawah di Desa Bungi pada Selasa (1/4). Polisi sempat menduga wanita itu korban pembunuhan hingga pacar korban diamankan pada Selasa (1/4).

Mayat korban pun diautopsi. Langkah autopsi ditempuh atas persetujuan keluarga MI yang ingin mengetahui penyebab kematian korban.

"Kalau pihak keluarga mereka sampaikan yang mana yang terbaik saja (setuju autopsi). Sebab mereka juga ingin mengetahui dengan jelas alasan kematian korban," papar Reza saat dihubungi, Sabtu (5/4) lalu.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads