Jurnalis perempuan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Juwita (23), tewas dibunuh pria berinisial J. Pelaku merupakan seorang anggota TNI Angkatan Laut (AL).
Juwita awalnya ditemukan tewas di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar, Minggu (23/3). Juwita tewas dengan sejumlah luka memar di tubuhnya.
"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J," ujar Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap seperti dikutip dari detikKalimantan, Rabu (26/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari detikKalimantan & detikNews, berikut 5 hal tentang Juwita tewas dibunuh oknum TNI AL:
1. Korban Sempat Dikira Kecelakaan
Korban sendiri sempat dikira meninggal karena kecelakaan tunggal. Rekan sesama jurnalis, Teny mengaku sempat berkomunikasi dengan korban perihal buka puasa bersama pada Sabtu (22/3).
"Pada pukul 10.49 ia masih membalas, dan ketika saya kirimkan lokasi pukul 12.01 pesan saya hanya centang dua, tidak dibaca," kata Teny kepada wartawan, Senin (24/3).
Belakangan Teny menerima kabar Juwita ditemukan tewas di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar. Teny kemudian diberitahu bahwa Juwita meninggal karena kecelakaan tunggal.
Teny kemudian merasa janggal sebab ada bekas memar pada tubuh korban, yakni pada bawah mata serta dari leher hingga ke daun telinga kiri. Menurut Teny, luka-luka tersebut tidak wajar sebab korban mengenakan helm.
"Terlalu janggal kalau Juwita disebut kecelakaan tunggal. Kalau laka, pasti bajunya kotor dan rusak," katanya.
2. Polisi Temukan Bukti Petunjuk
Polisi yang menyelidiki kasus ini kemudian menemukan handphone dan dompet korban hilang di lokasi kejadian. Hingga akhirnya polisi berusaha mencari barang bukti yang tersisa.
Tim penyidik lantas menemukan laptop milik korban. Polisi pun memeriksa laptop tersebut untuk mencari petunjuk.
Dalam laptop tersebut, ditemukan chat dengan kekasihnya yang merupakan oknum TNI AL tersebut. Korban diminta datang menemuinya. Terduga pelaku masih sempat mengirim chat berisi petunjuk arah. Diduga setelah itulah korban diserang.
3. TNI Benarkan Status Pelaku
Pihak TNI AL belakangan turut mengonfirmasi kebenaran korban dibunuh oleh oknum TNI AL. Namun pihak TNI belum mengonfirmasi soal pelaku dan korban yang disebut berpacaran.
"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J," ujar Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap kepada wartawan, Rabu (26/3).
Mayor Laut Ronald sendiri membeberkan pelaku sudah berdinas di TNI AL selama 4 tahun. Dia pun berjanji pihaknya akan mengusut kasus ini secara transparan.
"Perkembangan akan kami sampaikan," ujarnya.
![]() |
4. KSAL Pastikan Pelaku Dihukum Berat
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali turut buka suara terkait kasus ini. Dia memastikan pelaku dihukum berat.
"Oh iya, kita hukum berat!" kata Laksamana Muhammad Ali seperti dikutip dari detikNews, Kamis (27/3).
Muhammad Ali sendiri tak memberi banyak tanggapan terkait kasus tersebut. Namun ia kembali menegaskan Kelasi Satu J akan dihukum berat.
"Hukum berat!" tegasnya.
5. Sosok Korban di Mata Rekan Sejawat
Seorang rekan sejawat korban, Sheila Farazela mengatakan korban lebih dari sekadar teman liputan baginya. Dia bahkan sudah menganggap korban sebagai saudara.
"Dia bukan cuman teman liputan, Juwita sudah seperti adik sendiri. Di lapangan, dia cukup gigih untuk mencari berita dan menyelesaikan proyeksi dari kantor," kata Sheila Farazela dikutip dari detikKalimantan, Minggu (23/3).
Sheila mengaku hampir setiap hari bersama Juwita dalam menggarap berita. Menurut Sheila, korban cukup piawai menulis artikel feature.
"Jelas merasa kehilangan sekali, sebab apapun dilakukan sama dia," ucap Sheila.
Sheila merasa kepergian sang rekan termasuk mendadak. Apalagi sebelumnya mereka sempat liputan bersama.
Sementara itu, Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie mengatakan Juwita merupakan pribadi yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas. Dia pun mengaku sangat kehilangan sosok korban.
"Kehilangan sosok almarhumah adalah luka mendalam bagi dunia pers," tutur Zainal.
"Semangat dan perjuangannya dalam mencari serta menyampaikan berita akan menjadi inspirasi bagi rekan sejawat," sambungnya.
(hmw/hsr)