Polisi Olah TKP 3 Lokasi KKB Serang 10 Guru-Nakes di Yahukimo

Papua Pegunungan

Polisi Olah TKP 3 Lokasi KKB Serang 10 Guru-Nakes di Yahukimo

Paulus Pulo - detikSulsel
Senin, 24 Mar 2025 18:48 WIB
Proses olah TKP penyerangan KKB terhadap guru dan nakes di Yahukimo.
Foto: Proses olah TKP penyerangan KKB terhadap guru dan nakes di Yahukimo. (Dok. Istimewa)
Yahukimo -

Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di 3 lokasi penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap 10 guru honorer dan tenaga kesehatan di Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan KKB ini menyebabkan 1 orang tewas dan 7 lainnya luka-luka.

"Kegiatan olah TKP dilakukan di tiga lokasi utama yakni kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, gedung RS Efata Angguruk, dan sekolah tempat perusakan ruang kelas. Tim gabungan juga mengevakuasi sejumlah korban luka dan korban meninggal dunia dari lokasi kejadian menuju RS Efata," kata Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).

Faizal mengatakan olah TKP dilakukan pada Senin (24/3). Berdasarkan hasil olah TKP, penyerangan berlangsung selama 2 hari berturut pada Jumat (21/3) dan Sabtu (22/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam, membakar dua unit rumah dinas guru, merusak tujuh ruang kelas sekolah, serta menganiaya dan membunuh seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen," jelasnya.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo menambahkan dari olah TKP tersebut, tim gabungan berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti serpihan kaca, bilah parang dan pisau terbakar, serta sampel material bangunan yang hangus. Beberapa saksi juga telah dimintai keterangan guna memperkuat proses penyelidikan.

ADVERTISEMENT

"Hingga kini, personel Ops Damai Cartenz masih melakukan penjagaan dan pemantauan intensif di Distrik Anggruk untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan lanjutan. Polri menegaskan komitmennya untuk hadir dan melindungi masyarakat di wilayah pegunungan Papua dari aksi-aksi kekerasan," ujarnya.

Yusuf turut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana. Selain itu juga meminta kerja sama aktif masyarakat untuk melaporkan informasi terkait pelaku.

"Peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif," pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengaku syok atas ulah KKB. Selain seorang guru tewas, Dia mencatat ada 3 orang lain mengalami luka berat, 4 luka ringan, dan 3 orang lainnya selamat.

"Kami biasa merasakan keamanan dan ketenangan. Namun, kali ini kami semua, termasuk pemerintah, masyarakat, dan gereja, terkejut dan syok atas kejadian ini. Kami merasa hal ini seharusnya tidak terjadi di daerah terpencil seperti ini," tegas Yahuli dalam keterangannya.




(ata/ata)

Hide Ads