Komandan kelompok kriminal bersenjata (KKB) bernama Penihas Heluka alias Kopi Tua melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Wamena di Jayawijaya, Papua Pegunungan. Komandan Batalyon Yamue Kodap XVI Yahukimo itu kabur bersama 6 narapidana (napi) lain dengan membobol pagar lapas.
Penihas Heluka dan 6 napi lain kabur dari Lapas Kelas IIB Wamena pada Selasa (25/2) sore. Satu napi yang kabur telah ditangkap kembali sementara Penihas Heluka dan lima lainnya masih diburu.
"Salah satu pelarian tersebut adalah Penihas Heluka alias Kopi Tua Heluka, yang menamakan dirinya sebagai Komandan Operasi dan Komandan Batalyon Yamue Kodap XVI Yahukimo," kata Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (26/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faizal menegaskan pihaknya akan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Dia memastikan Penihas Heluka dan lima napi lain dalam pengejaran aparat.
"Kami berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Upaya pengejaran terhadap narapidana yang kabur ini akan terus kami intensifkan," ujar Faizal.
Diketahui, Penihas Heluka sebelumnya terlibat kasus pembunuhan terhadap aparat keamanan pada 4 November 2022. Penihas Heluka kemudian ditangkap pada 19 Mei 2023.
Selanjutnya, Penihas Heluka divonis 13 tahun penjara dalam kasus tersebut pada 7 Februari 2024. Komandan KKB itu baru menjalani masa tahanan selama satu tahun sebelum melarikan diri.
7 Napi Kabur Bobol Pagar Lapas
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo mengatakan, ketujuh napi kabur saat diberi waktu beraktivitas di area lapangan lapas. Saat itu, hujan turun hingga ketujuh napi membobol pagar lapas.
"Sekitar pukul 15.09 WIT, di tengah hujan lebat, tujuh tahanan membobol pagar pertama di sebelah kiri dalam lapas menggunakan tang potong," kata Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Rabu (26/2/2025).
Yusuf menuturkan para napi tersebut kemudian memanjat pagar Lapas Kelas II Wamena. Selanjutnya, para napi memanjat pagar menggunakan tali yang diikat pada kawat duri.
"Mereka melarikan diri dengan memanjat pagar kedua menggunakan tali sal sepanjang satu meter yang diikatkan pada kawat duri," tuturnya.
Lanjut Yusuf, salah satu napi yang kabur sudah ditangkap kembali. Sementara enam napi lain termasuk komandan KKB Penihas Heluka masih diburu.
"Satu dari tujuh tahanan berhasil diamankan oleh petugas lapas, sementara enam lainnya berhasil melarikan diri," beber Yusuf.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Yusuf berharap warga memberikan informasi jika mengetahui keberadaan para napi yang kabur tersebut.
"Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga situasi tetap kondusif dan segera melaporkan kepada aparat keamanan jika mengetahui informasi terkait keberadaan para pelarian," paparnya.
(hsr/ata)