Oknum TNI Diduga Serang Mapolres Tarakan, 6 Polisi Luka-luka

Kalimantan Utara

Oknum TNI Diduga Serang Mapolres Tarakan, 6 Polisi Luka-luka

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Selasa, 25 Feb 2025 15:54 WIB
Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto dan Pangdam VI/Mulawarman Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha saat memberikan keterangan soal kasus dugaan penyerangan di Mapolres Tarakan.
Foto: Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto dan Pangdam VI/Mulawarman Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha saat memberikan keterangan soal kasus dugaan penyerangan di Mapolres Tarakan. (dok. Istimewa)
Tarakan -

Sebanyak enam anggota polisi luka akibat penyerangan sekelompok oknum TNI di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Keenam korban kini berada di rumah sakit menjalani perawatan intensif.

"Saat ini dari data yang kita peroleh ada 6 (anggota polisi luka), tapi semua dalam proses pengobatan," kata Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto kepada wartawan di Mapolres Tarakan, Selasa (25/2/2025).

Hary tidak merinci luka yang dialami personelnya. Namun dia mengaku keenam korban merupakan personel piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tarakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Keenam polisi yang luka) Semua petugas SPKT," beber Hary.

Harry belum menjelaskan lebih jauh terkait kronologi insiden itu. Dia menegaskan Polda Kaltara bersama Kodam VI/Mulawarman bersama-sama mengusut kasus ini.

ADVERTISEMENT

"(Kronologi dugaan penyerangan) Nanti kita akan luruskan sesuai dengan fakta," tegasnya.

Dia turut memastikan persoalan ini tidak mengganggu soliditas kepolisian dengan TNI. Hary berharap masyarakat tetap tenang menunggu proses penyelidikan.

"Yang jelas hari ini saya dengan pak pangdam ingin bersama-sama secara berjenjang menyelesaikan masalah ini sesuai jalurnya," ucap Hary.

Sementara itu, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha menegaskan pihaknya masih mendalami kejadian ini. Sejumlah oknum TNI juga tengah diperiksa.

"Kita sama-sama dengan bapak kapolda mendinginkan suasananya. Tentunya peristiwa ini tidak akan merusak solidaritas yang sudah kita bangun dengan kepolisian," ucap Rudy.

Sebelumnya diberitakan, dugaan penyerangan itu terjadi Mapolres Tarakan pada Senin (24/2) sekitar pukul 23.30 Wita. Oknum anggota TNI yang terlibat diduga dari Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP.

"Oknum-oknum yang diduga terlibat dalam penyerangan Mapolres itu sudah dipanggil, diperiksa oleh pihak Subdenpom di Tarakan," ujar Kapendam VI/Mulawarman Kolonel (Kav) Kristiyanto dalam keterangannya, Selasa (25/2).




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads