Polisi Usut Alat Deteksi Gempa-Tsunami di Sidrap Dicuri, 2 Orang Diperiksa

Polisi Usut Alat Deteksi Gempa-Tsunami di Sidrap Dicuri, 2 Orang Diperiksa

Muh Zulkarnaim - detikSulsel
Minggu, 16 Feb 2025 17:00 WIB
Peralatan monitorng gempa dan tsunami BMKG di Sidrap digondol maling.
Foto: Peralatan monitorng gempa dan tsunami BMKG di Sidrap digondol maling. (dok. Istimewa)
Sidrap -

Polisi mengusut kasus pencurian komponen alat pendeteksi gempa dan tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dua orang saksi telah diminta keterangannya.

"Masih proses penyelidikan, tapi yang hilang itu aki sama panel surya. Kalau alat deteksi gempanya tidak hilang," kata Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Setiawan kepada detikSulsel, Minggu (16/2/2025).

Setiawan menduga pelaku pencurian merupakan spesialis pencuri aki. Pihaknya masih mendalami kasus ini dengan memeriksa dua saksi dari pihak BMKG sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau nggak salah sudah 2 orang saksi yang diperiksa sama dari pihak BMKG," katanya.

Dia kembali menegaskan bahwa alat pendeteksi gempa dan tsunami tidak dicuri. Pelaku hanya membawa kabur komponen berupa aki dan panel surya.

ADVERTISEMENT

"Iya, akinya saja, spesialis aki dia (pelakunya) ini, begitu. Alat BMKG-nya tidak hilang, akinya saja yang hilang," ucap Setiawan.

Setiawan mengatakan kejadian serupa sudah pernah terjadi sekitar 3 tahun lalu. Namun dia tidak merinci pelaku sebelumnya sudah ditangkap atau belum.

"Kalau yang dulu itu tiga tahun yang lalu, itu ditemukan panel suryanya di pekarangan sawah-sawah gitu," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, pencurian komponen alat pendeteksi gempa dan tsunami BMKG terjadi di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Sidrap pada Rabu (12/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Tidak hanya mengambil peralatan monitoring, pelaku juga merusak bangunan shelter di lokasi tersebut.

"Pencuri mengambil sebanyak 6 unit aki yang digunakan untuk menghidupkan sensor seismograf serta 2 unit panel surya yang terpasang di atas bangunan shelter stasiun SPSI (Sidrap-Indonesia)," ujar Daryono dalam keterangannya, Sabtu (15/2).

Daryono menilai pencurian ini membahayakan keselamatan masyarakat. Sebab akurasi dan kecepatan dalam memberikan informasi bencana kini menjadi menurun.

"Pencurian peralatan BMKG sangat merugikan keselamatan masyarakat, karena tanpa sensor gempa yang berfungsi, maka kecepatan dan akurasi BMKG dalam memberikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami di Sulawesi Selatan akan menurun," kata Daryono.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads