Imam Masjid yang Ngaku Sebagai Gay di Afrika Tewas Ditembak OTK

Imam Masjid yang Ngaku Sebagai Gay di Afrika Tewas Ditembak OTK

Tim detikNews - detikSulsel
Minggu, 16 Feb 2025 19:30 WIB
TO GO WITH AFP STORY BY RORY SHELDON
Imam Muhsin Hendricks gets ready for the start of the Jumuah prayer at the Inner Circle Mosque, in Wynberg, on September 2, 2016, in Cape Town.. Friday prayers at the Peoples Mosque in Cape Town looks like any other around the Islamic world, except in this South African city the imam is openly gay and the teaching promotes homosexual rights. It is a stance that provokes outrage from many Muslims, but Muhsin Hendricks has built up a small, loyal congregation by helping worshippers try to reconcile their sexuality and their religion. In 1996 Hendricks founded
Foto: Muhsin Hendricks (AFP/RODGER BOSCH)
Makassar -

Imam masjid bernama Muhsin Hendricks di Afrika Selatan, tewas ditembak orang tidak dikenal (OTK). Hendricks merupakan imam masjid pertama yang mengakui dirinya sebagai gay.

Dilansir dari detikNews yang mengutip AFP, Minggu (16/2/2025), Hendricks ditembak mati di dekat kota selatan Gqeberha, Sabtu (15/2). Hendricks mengelola masjid yang diklaim didirikan sebagai tempat berlindung aman bagi kaum gay dan muslim terpinggirkan.

Polisi mengatakan mobil yang ditumpangi Hendricks bersama orang lain awalnya dihentikan paksa oleh pelaku. Dua orang tidak dikenal kemudian keluar dari mobil dan menembak Hendricks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke kendaraan itu. Kemudian mereka melarikan diri dari tempat kejadian, dan pengemudi melihat bahwa Hendricks, yang duduk di belakang kendaraan itu ditembak dan tewas," kata polisi Eastern Cape dalam sebuah pernyataan.

Polisi turut membenarkan rekaman video di media sosial yang menunjukkan pembunuhan di Bethelsdorp dekat Gqeberha itu. Polisi pun meminta semua pihak memiliki informasi terkait kasus ini untuk melapor.

ADVERTISEMENT

"Motif pembunuhan itu tidak diketahui dan merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung," ujar polisi.

Asosiasi LGBT Kecam Penembakan Hendricks

Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional mengecam pembunuhan tersebut. Hendricks diketahui terlibat dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ dan menyatakan dirinya gay pada 1996.

"Keluarga ILGA World sangat terkejut mendengar berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan meminta pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang kami khawatirkan sebagai kejahatan kebencian," kata direktur eksekutif Julia Ehrt dalam sebuah pernyataan.

Hendricks mengelola lokasi yang disebut sebagai Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg dekat tempat kelahirannya, Cape Town. Berdasarkan situs resminya, masjid itu diklaim menyediakan 'ruang aman tempat kaum Muslim queer dan perempuan terpinggirkan dapat menjalankan ajaran Islam'.

Hendricks, yang menjadi subjek film dokumenter tahun 2022 berjudul 'The Radical' sebelumnya pernah menyinggung ancaman terhadap dirinya. Namun, dia bersikeras 'kebutuhan untuk menjadi autentik lebih besar daripada rasa takut untuk mati'.




(hsr/sar)

Hide Ads