Kasus pengeroyokan oleh 6 oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) terhadap pria bernama Mustaqim Sulle (26) berakhir damai. Mustaqim Sulle sebelumnya babak belur dihajar saat liburan di pantai Suprau Kota Sorong, Papua Barat Daya.
"Terkait kejadian tersebut, Danpasmar 3 telah melaksanakan langkah penyelesaian secara kekeluargaan. Pihak keluarga korban yang difasilitasi oleh Ketua KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Kota Sorong Samsudin Johan untuk mempertemukan kedua belah pihak," kata Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Sugianto dalam keterangannya, Senin (11/11/2024).
Sugainto mengatakan, Danpasmar 3 menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya pun sudah datang ke kediaman korban dan disambut dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah mendatangi rumah korban yang beralamat di Jalan Sorong-Klamono, Km.16, Distrik Klaurung, Kota Sorong, Papua Barat Daya untuk meminta maaf," katanya.
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi respon serta tindak lanjut yang dilakukan oleh Danpasmar 3. Pihak keluarga Mustaqim Sulle juga menyambut baik penyelesaian masalah oleh pihak Pasmar 3 secara kekeluargaan," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Mustaqim Sulle di Kota Sorong diduga dikeroyok oknum TNI AL hingga babak belur. Korban dianiaya lantaran diduga menyamar sebagai anggota Brimob.
Peristiwa itu terjadi di Pantai Suprau, Kota Sorong pada Minggu (3/11). Kuasa hukum korban, Elly Nauly mengatakan saat itu kliennya berkunjung ke pantai tersebut bersama temannya yang merupakan anggota Brimob.
"Peristiwa bermula saat Mustaqim bersama seorang rekannya yang merupakan anggota Brimob mengunjungi Pantai Suprau untuk menghabiskan waktu akhir pekan. Rekannya meninggalkan lokasi lebih dahulu, sementara Mustaqim tetap berada di pantai," kata Elly dalam keterangannya, Sabtu (9/11).
(ata/hsr)