Kisah penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berakhir bahagia untuk korban. Sang pilot akhirnya dibebaskan setelah disandera selama 1,5 tahun dan dia kini dapat berkumpul kembali dengan keluarga.
Dalam catatan pemberitaan detikcom, Philip Mark Mehrtens mulai disandera KKB sejak 7 Februari 2023. Saat itu, korban disergap KKB saat baru saja mendaratkan pesawat yang dipilotinya di Lapangan Terbang Paro, Nduga.
Sejak penyanderaan itu, sang pilot kerap dibawa KKB ke sejumlah titik. Upaya itu dilakukan demi menghindari pelacakan oleh aparat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mungkin jalan terus ya kan dari (Distrik) Paro ke (Distrik) Yuguru balik lagi," kata Mathiuskepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Jumat (9/2/2024) lalu.
"Naik lagi mungkin ke bawah sedikit dekat-dekat ke Lanny Jaya sana ke kampung mamanya Egianus," ujarnya.
Irjen Mathius saat itu juga sempat menyinggung upaya pembebasan mengedepankan negosiasi. Hal ini karena pihaknya mengutamakan keselamatan Philip Mark Mehrtens.
"Negosiasi tetap berjalan sampai beliau bisa dikeluarkan dengan baik," tambah Mathius.
Pilot Sempat Muncul Usai 1 Tahun Disandera
Saat memasuki satu tahun masa penyanderaan, Philip sempat diperlihatkan melalui rekaman video berdurasi 49 detik dan 29 detik pada Selasa (7/2/2024). Philip saat itu meminta obat-obatan dan buku-buku Bahasa Inggris.
"Halo, ini aku, hari ini tanggal 22 Desember 2023. Aku baru saja bertemu dengan komandan (Egianus Kogoya), tolong datang ke sini aku baru bisa mengirim pesan kemarin," kata Philip Mark Mehrtens dalam video tersebut.
Pada video kedua, Philip menjelaskan bahwa kondisinya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Dia mengatakan, Egianus Kogoya dkk memperlakukannya dengan baik.
"Tapi aku baik-baik saja. Mereka memperlakukanku dengan baik. Aku mencoba untuk tetap positif," ungkapnya.
Dubes Selandia Baru Sempat ke Papua
Dubes Selandia Baru Kevin Jeffery Burnet sempat datang ke Indonesia dan bertemu Pangkogabwilhan III Letjen Richard TH Tampubolon serta Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri. Kevin Jeffery Burnet saat itu hendak membahas upaya pembebasan Philip.
"Upaya pembebasan sandera dengan mengedepankan soft approach merupakan harapan dari Pemerintah Selandia Baru," kata Letjen Richard TH Tampubolon dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).
"Pesan khusus dari Pemerintah Selandia Baru bahwa mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Papua," lanjutnya.
Dia menuturkan soft approach yang diminta oleh Selandia Baru dalam pembebasan ini untuk memastikan keselamatan Philip Mark Mehrtens. Richard mengaku saat ini pilot Susi Air itu dalam kondisi baik-baik saja.
"Prioritas utama adalah memastikan keselamatan sandera pilot Capt Phillip Mark Mehrtens. Kami meyakini hingga saat ini sandera pilot masih dalam kondisi sehat," tutur Richard.
KKB Sempat Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air
KKB pimpinan Egianus Kogoya sendiri mengancam menembak mati Philip. Ancaman itu turut direkam video hingga viral.
"Iya benar video lama," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (21/11/2023).
Dalam video berdurasi 48 detik itu, pilot asal Selandia Baru tersebut terlihat sedang duduk. Dia dikelilingi anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menenteng senjata api (senpi) laras panjang.
Egianus Kogoya mengancam bakal menembak mati Philip Mark Mehrtens jika tuntutannya tidak dipenuhi. Dia memberikan batas waktu hanya 2 bulan bagi Indonesia.
"2 bulan untuk Indonesia dengan negara, kalau negara tidak bicara Papua, Indonesia tidak mengaku, jadi pilot ini saya kasih waktu 2 bulan kalau tidak saya akan tembak," ujar Egianus.
Pilot Susi Air Akhirnya Bebas
Setelah masa penyanderaan memasuki 1,5 tahun, Philip Mark Mehrtens akhirnya dibebaskan dari KKB. Polisi menyebut proses 2 anggota KKB membawa Kapten Philip ke KKB di Kampung Yuguru, Distrik, Mebarok, Nduga, Sabtu (21/9) pagi.
"Kami jemput menggunakan helikopter di daerah Yuguru Kabupaten Nduga," ujar Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Bayu Suseno kepada detikcom, Sabtu (21/9).
Bayu mengatakan proses penyerahan Kapten Philips berlangsung lancar. Dia memastikan tidak ada gangguan dalam proses penyerahannya.
"Semua berjalan dengan baik," katanya.
Setelah menerima Kapten Philips, sang pilot langsung diterbangkan ke Timika, Mimika. Saat tibanya di Mimika, Kapten Philip langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan kondisinya dipastikan sehat.
"Dilakukan mitigasi, pengecekan, nah untuk kondisi emosi, kondisi psikologisnya stabil, secara umum sehat," kata Bayu.
Philip yang kondisi kesehatannya dipastikan baik selanjutnya diterbangkan dari Kabupaten Mimika, Papua Tengah ke Jakarta menggunakan pesawat TNI AU. Rombongan dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 20.00 WIB.
"Diperkirakan penerbangan akan transit di Makassar terlebih dahulu untuk mengisi bahan bakar, kemudian melanjutkan penerbangan menuju Jakarta. Diperkirakan akan tiba di Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB dan akan mendarat di Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur," kata Kombes Bayu Suseno.
Leganya Kapten Philip Bebas dari KKB: Saya Senang
Kapten Philip pun tak dapat menutupi rasa leganya usai bebas dari KKB. Dia mengaku senang karena bisa bertemu lagi keluarganya di Selandia Baru.
"Saya akhirnya sudah keluar," kata Philip dikutip dari detikNews, Sabtu (21/9/2024).
"Saya senang sekali saya sudah bisa sekarang pulang dan (bersama) keluarga saya lagi," tambah Philip.
Philip pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu pembebasannya. Dia mengatakan saat ini dalam kondisi sehat.
"Terima kasih semua orang yang bantu. Dengan hari ini jadi saya bisa keluar dengan kondisi yang sama dan sehat. Terima kasih banyak semuanya," ujar Philip.
(hmw/hmw)