Polres Manokwari, Papua Barat, menangkap tiga orang penjual senjata api ilegal berinisial PE, TK dan JH. Lima pucuk senjata api ilegal turut diamankan dari para tersangka.
Kabag Ops Polresta Manokwari Kompol Wisnu Prasety pihaknya awalnya mengamankan dua tersangka pada Selasa (3/9). Sementara satu tersangka lainnya ditangkap berdasarkan pengembangan kasus.
"Dua orang yang ditangkap pertama diantaranya berinisial TK dan JHE. Setelah tim melakukan pengembangan maka, satu tersangka lainnya berinisial PE turut diamankan karena merupakan pelaku utama," ujar Kompol Wisnu kepada wartawan, Kamis (19/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisnu mengatakan tersangka TK dan JH ditenggarai hendak melakukan transaksi jual beli senjata api rakitan yang dibuat oleh tersangka PE. Polisi yang menerima informasi tersebut langsung bergerak menuju lokasi pembuatan senjata api rakitan di Kampung Lewi, Distrik Manokwari Utara.
"Polisi juga menemukan puluhan barang bukti peralatan yang digunakan dalam pembuatan senjata api, seperti satu mesin las, satu mesin skap listrik, satu mesin bor listrik, gergaji, dan lainnya. Saat penggerebekan di TKP, tersangka PE sudah melarikan diri lewat pintu belakang membawa karung yang diduga berisi senjata rakitan," kata Wisnu
Ia mengatakan tersangka PE mengakui ada dua pucuk senjata rakitan laras panjang menyerupai AK47 yang disimpan dalam karung. Barang bukti itu disembunyikan di sekitar lokasi penggerebekan.
"Kami juga sudah menyita tiga senjata api rakitan laras pendek menyerupai pistol, jadi totalnya ada lima senjata api rakitan yang disita," ucap Wisnu.
Menurut dia, pembuatan senjata api rakitan sudah berlangsung sejak tahun 2019 dengan berkedok perbengkelan. Hasil produksi senjata dijual kepada masyarakat di beberapa daerah.
Harga jual senjata api rakitan laras pendek berkisar antara Rp 3,5 juta sampai Rp 5 juta, sedangkan senjata api rakitan laras panjang dibanderol Rp30 juta sampai Rp50 juta.
"Senjata rakitan yang mereka produksi dijual ke masyarakat di Manokwari, Warmare, dan Ransiki (Kabupaten Manokwari Selatan)," ujarnya.
(hmw/sar)