Tiga orang mengalami luka-luka akibat bentrokan antara dua kelompok warga di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara. Bentrokan itu dipicu ketersinggungan korban yang ditegur oleh pelaku di lokasi.
Peristiwa itu terjadi di Desa Lelilef Woebulan, Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah, Senin (9/9) sekitar pukul 20.05 WIT. Kasi Humas Polres Halmahera Tengah, Ipda Ramli Soleman mengatakan korban saat itu dalam keadaan mabuk.
"Jadi ada salah satu korban dalam kondisi mabuk, kemudian ditegur (oleh pelaku). Karena tidak terima (ditegur), sehingga terjadi perkelahian yang melibatkan banyak orang dari dua kelompok yang bertikai," ujar Ipda Ramli kepada detikcom, Selasa (10/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramli mengungkapkan tiga orang yang terluka berinisial RK, SB, dan IM. Ketiga korban telah dievakuasi Puskesmas Lelilef dan ke RSUD Weda untuk mendapatkan perawatan.
"Korban dirawat di RSUD Weda, dan sebagian di Puskesmas Lelilef," katanya.
Sementara Kapolres Halteng AKBP Aditya Kurniawan mengatakan kasus ini ditangani tim Sat Reskrim dan Resmob Polres Halteng. Pihaknya kini mengejar para pelaku yang kabur usai kejadian.
"Saat ini tim masih di lapangan untuk mencari keberadaan pelaku, sedangkan korban sudah dalam perawatan di rumah sakit dan dalam kondisi sadar," bebernya.
Aditya pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi menyebarkan video korban yang terlihat berlumuran darah. Sebab, hal itu dapat memicu kemarahan warga lainnya.
"Karena sumber masalah akibat adanya oknum masyarakat yang mabuk dan terjadi perkelahian. Jangan di antara kita terjadi perpecahan hanya karena orang mabuk," imbuhnya.
(hsr/hsr)