Fakta-fakta Pembunuhan Siswi SMK Bitung Mayatnya Diperkosa Tetangga Kos

Fakta-fakta Pembunuhan Siswi SMK Bitung Mayatnya Diperkosa Tetangga Kos

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Minggu, 08 Sep 2024 10:30 WIB
Polisi olah TKP kasus siswi SMK di Kota Bitung. Dokumen Istimewa
Foto: Polisi olah TKP kasus siswi SMK di Kota Bitung. Dokumen Istimewa
Bitung -

Siswi SMK di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) berinisial MI (18) tewas dicekik oleh tetangga kamar kosnya bernama Akri (20). Pelaku juga memperkosa korban yang sudah meninggal dunia.

Pemerkosaan itu terjadi di dalam kamar kos korban, Kelurahan Manembo-Nembo Atas, Kecamatan Matuari, Senin (19/8) lalu. Sementara pelaku ditangkap 16 hari kemudian.

Dirangkum detikcom, Minggu (8/9/2024), berikut fakta-fakta kasus pembunuhan siswi SMK di Bitung:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Berawal dari Penemuan Mayat Korban

Mayat korban ditemukan di kamar kosnya pada Senin (19/8) sekitar pukul 14.00 Wita. Mayat korban pertama kali oleh rekannya berinisial AL (16).

Polisi mengatakan saksi AL awalnya ditelepon oleh kekasih korban, Fauzan Andis. Saksi diminta untuk mengecek kamar korban yang tak kunjung menjawab panggilan dari kekasihnya.

ADVERTISEMENT

"Saat saksi sampai langsung membuka pintu kos dan pintu terbuka setengah dan saksi memanggil korban dua kali," kata Kapolres Bitung AKBP Albert Zai kepada detikcom, Sabtu (7/9).

"Melihat korban tidak merespons, saksi memegang tangan korban, pada saat itu juga saksi meraba korban di bagian tangan dan terasa dingin, lalu saksi keluar dan memanggil penjaga kos," sambungnya.

Para saksi kemudian melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Pihak berwajib pun turun tangan melakukan penyelidikan.

2. Polisi Temukan Petunjuk Kekerasan

Polisi yang melakukan olah TKP menemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi pun menyimpulkan Mutia sebagai korban pembunuhan.

"Pada saat olah TKP kami menemukan meninggalnya tidak wajar karena ada tanda- tanda kekerasan," kata Albert.

"Kita belum menyentuh korban tapi melihat ada tanda gigitan di pipi korban sebelah kanan kemudian kami panggil tim inafis kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Manembo-nembo," katanya.

3. Polisi Ungkap Korban Diperkosa Tetangga Kos

Selain tanda-tanda kekerasan, polisi juga menemukan petunjuk berupa cairan sperma di tubuh korban. Sperma tersebut diidentifikasi bukan milik korban sehingga diduga kuat milik pelaku.

"Hasil autopsi juga ditemukan ada sperma dalam vagina korban," sambung Albert

Selanjutnya, polisi mengidentifikasi tetangga kamar kos korban, Akri sebagai pelaku. Hal itu karena polisi juga menemukan plafon kamar kos korban yang jebol.

"Ventilasi atau plafon, atapnya yang kamar itu ada jebol. Jadi kita cek ke atas, orang bisa masuk ke plafon ini," katanya.

4. Pelaku Kerap Intip Korban Mandi

Polisi mengatakan bahwa pelaku Akri juga kerap mengintip korban mandi. Hal itu berdasarkan temuan lubang di plafon kamar mandi korban.

"Kemungkinan si tersangka ini mengintip si korban melalui lubang di plafon," ujarnya.

"Plafon atau ventilasi atapnya kamar mandinya ada jebol dan kita coba cek ke atas bahwa orang bisa masuk ke sini ke plafon ini," ujar AKBP Albert.

Selain itu, kata Albert, pihaknya juga sempat memeriksa keterangan pacar korban. Berdasarkan pengakuan sang pacar, korban sempat curhat debu kerap jatuh dari plafon kamar kosnya.

"Si korban berdasarkan keterangan pacarnya pernah mengatakan bahwa si korban mengaku kenapa sawang-sawang (debu) di atap plafon langsung jatuh di bawah kamar saya dan di atas tempat tidur korban itu ada dua lubang," ujar Albert.

5. Pelaku Baru Ditangkap 16 Hari Kemudian

AKBP Albert mengatakan pihaknya tidak terburu-buru meringkus pelaku Akri. Dia beralasan pihaknya lebih dulu memperkuat alat bukti.

"Kami juga diam-diam, tidak terlalu grasah grusuh, tidak terlalu membuat dia terlalu curiga," kata Albert.

Alat bukti yang diperkuat adalah dengan cara mencocokkan sperma di tubuh korban dengan darah di kamar kos Akri. Hasilnya, kedua sampel itu dinyatakan identik,

"Sampel sperma dari vagina korban dan dicocokkan dengan sampel DNA dengan sampel darah di kamar 4 nama Akri," katanya.

Setelah memvalidasi bukti, barulah polisi bergerak meringkus Akri pada Rabu (4/9). Menurut Albert, pelaku sendiri sudah berencana kabur.

"Ketika kami akan tangkap geledah kamarnya untuk mencari handphone si korban pelaku sudah persiapan mau kabur lagi, packing-packing, mau kabur," ujarnya.




(hmw/hmw)

Hide Ads