.webp)
Warga Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibuat heboh dengan penemuan mayat dalam koper berisi wanita berinisial R (47) di sebuah kosan. Wanita yang merupakan korban pembunuhan itu ditemukan dalam kondisi berlumuran darah.
Dalam foto beredar, koper berwarna merah itu tergeletak di tanah. Tampak ada tumpukan kayu di sekitar koper tersebut.
Tampak ada bercak darah di bagian sudut koper tersebut. Darah itu terlihat berceceran hingga ke tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam foto lainnya, koper tersebut sudah berada di Mapolres Pangkep. Koper termasuk barang milik korban tampak dijemur di halaman kantor polisi.
 Foto: Penampakan koper dan barang korban lainnya usai diamankan di Mapolres Pangkep. (Muhammad Subhan/detikSulsel) |
Koper berisi mayat itu ditemukan di kosan korban, Jalan Pelelangan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Pangkep, Minggu (11/8) sekitar pukul 11.00 Wita. Polisi masih menyelidiki kasus ini.
"Pasti mi pembunuhan. Ini pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Prawira Wardany, Minggu (11/8/2024).
Wardany mengatakan, mayat korban ditemukan oleh anaknya sendiri inisial C (30). Anaknya melakukan pengecekan setelah putus komunikasi dengan ibunya sejak Jumat (9/8).
"Anak korban (yang pertama kali menemukan) sudah 2 hari tidak berkomunikasi ibunya. Terakhir komunikasi Jumat (9/8)," tuturnya.
Anak korban pun mencurigai koper yang tidak berada di tempatnya saat tiba di kosan. Anak korban kemudian menghubungi pemilik kos karena ada bau menyengat dari balik koper itu.
"Anak korban bersama pemilik kos lalu mengecek isi koper dan melapor ke Polsek Pangkajene. Korban di dalam koper dalam kondisi tertelungkup," ujar Wardany.
Wardany belum merinci soal luka yang dialami korban. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengamankan barang bukti.
"Kita amankan koper, ember dan sejumlah barang dari dalam kamar," kata Wardany.
Sementara mayat korban dievakuasi ke RSUD Batara Siaga Pangkep untuk diperiksa. Penyidik juga masih mencari pelaku yang diduga membunuh korban.
"Kami belum mengetahui motifnya, kami dalam penyelidikan. Sementara masih kita dalami," jelasnya.
(sar/asm)
