Santri di Polman Dikeroyok Senior gegara Antrean, Korban Lapor Polisi

Sulawesi Barat

Santri di Polman Dikeroyok Senior gegara Antrean, Korban Lapor Polisi

Abdy Febriady - detikSulsel
Senin, 22 Jul 2024 12:28 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: (dok detikcom)
Polewali Mandar -

Seorang santri inisial MS (15) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), mengaku dikeroyok oleh dua orang seniornya. Korban kini melaporkan insiden tersebut ke pihak berwajib.

"Sudah masuk pengaduannya. Kita baru mau melakukan permintaan keterangan," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Polman, Ipda Mulyono kepada wartawan, Senin (22/7/2024).

Pengeroyokan tersebut terjadi di Ponpes Al-Risalah Batetangnga, Kecamatan Binuang, Rabu petang (17/7). Insiden bermula ketika korban dan pelaku saling senggol saat mengantre makanan berbuka puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan keterangan anak korban dari pemeriksaan awal, mereka saling antre (ambil makanan berbuka) dan terjadi sikut menyikut," ungkap Mulyono.

Mulyono mengungkapkan, belakangan korban dikeroyok dua seniornya di belakang asrama. Mulyono tidak menjelaskan lebih jauh terkait kondisi yang dialami korban usai dikeroyok.

ADVERTISEMENT

"Kalau saya lihat permintaan keterangan, sepertinya janjian akan menyelesaikan (di belakang asrama dikeroyok). Keterangannya seperti itu, nanti kita lihat lagi. Nanti kita lihat visumnya," ucapnya.

Menurutnya, semua pihak yang terkait dalam insiden tersebut akan dimintai keterangan.

"Nanti yang ada kaitannya dengan perkara ini, yang disebutkan akan dimintai keterangan," jelas Mulyono.

Sementara, Sekretaris Ponpes Al-Risalah Muhammad Ali Akbar menyebut insiden pengeroyokan tersebut telah selesai. Dia menyebut korban berencana pindah sekolah buntut insiden tersebut.

"Sudah selesai. Bahkan (korban) sudah izin baik-baik untuk mencari sekolah yang cocok," ujarnya melalui pesan singkat.

Dia pun mengaku akan melakukan evaluasi atas kejadian ini. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Langkah kami mengevaluasi manajemen pondok terutama dalam persoalan penjagaan anak santri lebih baik lagi. Membuat maklumat kepada seluruh santri dan dewan guru untuk mengedepankan pelayanan kekeluargaan di pondok," jelasnya.




(asm/ata)

Hide Ads