Remaja di Mateng Pura-pura Temukan Bayi di Kebun Sawit, Ternyata Anak Sendiri

Sulawesi Barat

Remaja di Mateng Pura-pura Temukan Bayi di Kebun Sawit, Ternyata Anak Sendiri

Hafis Hamdan - detikSulsel
Rabu, 17 Jul 2024 17:27 WIB
Polisi merilis kasus remaja pura-pura temukan bayi di kebun sawit di Mamuju Tengah.
Foto: Polisi merilis kasus remaja pura-pura temukan bayi di kebun sawit di Mamuju Tengah. (Dok. Istimewa)
Mamuju Tengah -

Pria berinisial AP (18) di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), membuat heboh warga lantaran mengaku menemukan bayi laki-laki dalam kondisi hidup di kebun sawit. Usut punya usut, AP mengarang cerita karena takut ketahuan jika bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap dengan pacarnya.

"Informasi yang beredar (bayi ditemukan di kebun sawit) tidak akurat. Faktanya bayi tersebut adalah anak kandung dari AP," ujar Kapolres Mateng AKBP Hengky K Abadi kepada wartawan, Kamis (17/7/2024).

Hengky mengatakan AP awalnya mengambil bayi tersebut dari tempat pacarnya lalu membawa ke rumahnya di Kecamatan Budong-budong pada Senin (14/7). Saat tiba di rumah, AP menyampaikan kepada keluarganya telah menemukan bayi di kebun sawit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AP mengarang cerita dengan membuat skenario bahwa bayi tersebut dia temukan di perkebunan sawit," terangnya.

Hengky melanjutkan, Resmob Polres Mateng kemudian mengusut penemuan bayi tersebut. Saat penyelidikan itulah, pihaknya menemukan fakta jika bayi tersebut merupakan anak hasil hubungan gelap AP dengan pacarnya yang masih berusia 16 tahun.

ADVERTISEMENT

"Anak tersebut lahir dari hubungan AP dengan pacarnya. (Usia pacarnya) 16 tahun," ungkapnya.

Hengky mengaku telah mengamankan AP pada Rabu (17/7). AP dibekuk atas kasus persetubuhan anak di bawah umur dan membuat cerita bohong hingga membuat kegaduhan.

"Kami telah mengamankan AP atas perbuatannya (mengarang cerita), termasuk perbuatan persetubuhan anak di bawah umur dengan ancaman hukuman penjara antara 5 hingga 15 tahun," bebernya.

Atas kejadian ini, Hengky mengimbau warga agar tak mudah percaya dengan informasi yang belum pasti kebenarannya. Apalagi sampai menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.




(ata/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads