Identitas 5 Anggota KKB Pembakar SD-SMK di Okbab Pegunungan Bintang

Identitas 5 Anggota KKB Pembakar SD-SMK di Okbab Pegunungan Bintang

Juhra Nasir - detikSulsel
Selasa, 16 Jul 2024 08:15 WIB
OPM membakar sekolah di Pegunungan Bintang.
Foto: OPM membakar sekolah di Pegunungan Bintang. (dok. istimewa)
Pegunungan Bintang -

Anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berbuat ulah. Terbaru, anggota mereka membakar gedung SD, SMP, dan SMK di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan insiden pembakaran itu terjadi di Kampung Borban, Distrik Okbab, Jumat (12/7) sekitar pukul 11.30 WIT. Sekolah yang dibakar merupakan sekolah satu atap.

"Aparat keamanan saat ini sedang mengejar gerombolan OPM yang membakar sekolah tersebut, karena usai membakar kemudian melarikan diri," ujar Letkol Candra Kurniawan dalam keterangannya, Senin (15/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Candra mengatakan sekolah yang dibakar tersebut digunakan anak-anak untuk memperoleh pembelajaran. Dia pun menyesalkan insiden ini terjadi.

"Sangat disayangkan pembakaran gedung sekolah SMP itu, kejadian ini dikecam oleh masyarakat karena gedung sekolah tersebut dalam kesehariannya digunakan anak-anak untuk belajar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Candra menduga OPM sengaja membakar sekolah agar anak-anak tidak dapat belajar. Padahal, kata Candra, anak-anak di Kampung Borban sangat antusias belajar.

"Aksi pembakaran sekolah berulang dan memang OPM menginginkan anak-anak tidak sekolah. Aksi OPM ini menghancurkan masa depan anak-anak, yang sejatinya semangat dan antusiasme belajar anak-anak sangat tinggi untuk bersekolah," tutupnya.

Satgas Damai Cartenz Rilis Identitas 5 Pelaku

Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan pihaknya turut mengatensi aksi para anggota KKB tersebut. Dia menyebut para pelaku tepatnya berjumlah lima orang.

"Dilakukan 5 orang anggota KKB," kata Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin (15/7).

Pelaku masing-masing bernama Memokon, Jender Siktaop alias Usoki, dan Aquino Kaladana. Dua pelaku lainnya yakni Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.

Faizal mengaku insiden tersebut mencerminkan kejahatan luar bisa yang harus ditindak tegas. Dia memastikan pihaknya ikut memburu pelaku.

"Kami tidak akan tinggal diam. Penegakan hukum secara tegas akan terus dilakukan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah ini," ungkapnya.




(hmw/hsr)

Hide Ads