Sebanyak 4 orang luka imbas bentrok dua kelompok pekerja tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Polisi telah menangkap 5 pelaku yang menikam dan memukul keempat korban.
"Satu yang luka akibat (tikaman) benda tajam, yang (tiga korban) lain akibat benda tumpul," ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto kepada detikcom, Selasa (11/6/2024).
Kelima pelaku ditangkap di Jalan Trans Sulawesi, Desa Tomata, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara pada Minggu (9/6) pukul 19.50 Wita. Kelima pelaku saat itu hendak melarikan diri ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto mengatakan pihaknya menangkap kelima pelaku setelah menerima laporan dari Satreskrim Polres Morowali. Kelima pelaku masing-masing berinisial A, MRM, DB, EA, dan AD.
"Benar 5 orang yang diduga terlibat perkelahian di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali telah ditangkap di wilayah kami tepatnya di wilayah hukum Polsek Mori Atas," ungkap Imam.
Imam menambahkan kelima pelaku telah diserahkan ke Polres Morowali. Ia menyebut kasus bentrok pekerja tambang itu merupakan ranah Polres Morowali.
"Kelima terduga pelaku tersebut telah diserahkan ke unit Buru Sergap Satreskrim Polres Morowali," katanya.
Sebelumnya diberitakan, dua kelompok karyawan perusahaan tambang nikel di Morowali terlibat bentrok. Insiden ini mengakibatkan 4 orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit (RS).
Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Bahodopi, Morowali pada Jumat (7/6) pagi. Edi mengatakan sejumlah karyawan dari 2 perusahaan itu tidak dapat menahan diri sehingga menimbulkan perkelahian.
"Permasalahan awal yaitu masalah salah paham antara oknum karyawan PT CSB dengan PT MIM," ujar Kapolsek Bahodopi Ipda Edi Cahyono kepada wartawan,Sabtu(8/6).
(hmw/ata)