Polres Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih berusaha mengungkap pembuang mayat bayi terbungkus kain jilbab yang kini masih berkeliaran setelah sebulan lebih berlalu. Kepolisian menyebut kasus ini tetap dalam penyelidikan.
"Iya, perkembangannya itu masih dalam lidik. Masih didalami dulu. Masih pendalaman," ujar Kasat Reskrim Polres Selayar Iptu Nurman Matasa kepada detikSulsel, Kamis (6/6/2024).
Nurman mengungkapkan kepolisian telah memeriksa saksi-saksi terkait penemuan bayi di Dusun Boritta, Desa Tanete, Kecamatan Bontomatene, dekat Masjid Nurul Yaqin. Namun, kata dia, pihaknya belum menemukan petunjuk tambahan yang mengarah kepada pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sementara belum ada. Namun, kita sudah melakukan pemeriksaan. Ada beberapa orang, ya, mudah-mudahan secepatnya terungkap. Insyaallah dalam waktu dekat. Semoga secepatnya terungkap," katanya.
Nurman juga membeberkan bahwa autopsi urung dilakukan saat itu karena jenazah bayi tersebut langsung dikuburkan. Meski begitu, kepolisian menampik mengalami kesulitan dalam mengungkap pelaku.
"Kan saat itu langsung dikuburkan. (Tidak ada kesulitan) Itu saja, masih dalam lidik," tuturnya.
Untuk diketahui, warga Selayar sebelumnya dibuat geger dengan penemuan mayat bayi terbungkus kain jilbab di Dusun Boritta, Desa Tanete, Kecamatan Bontomatene, dekat Masjid Nurul Yaqin, Sabtu (27/4). Mayat bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan sudah mengeluarkan bau tak sedap.
"Jenis kelamin perempuan," ujar Kapolsek Bontomatene Iptu Wahyu Widodo kepada detikSulsel, Sabtu (27/4).
Iptu Wahyu mengatakan mayat bayi itu pertama kali ditemukan anak-anak yang tengah bermain di sekitar masjid. Iptu Wahyu mengungkapkan bayi itu diperkirakan berumur satu hari.
"Anak-anak bermain di samping masjid. Melihat bungkusan. Apa ini? Kok busuk? Kemudian dicek sama orang dewasa. Ini manusia ini," katanya.
"Satu hari. Ada tali pusar. Ada kelainan di bagian kepala. Masih dalam penyelidikan," tambahnya.
(ata/hsr)