TNI menguasai markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, setelah terjadi kontak tembak. Markas OPM ditemukan setelah Satgas Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti mengejar pelaku penyerangan yang melarikan diri ke dalam hutan.
"Komando Operasi Korem 181/PVT untuk kesekian kalinya sukses menemukan sarang OPM di pendalaman hutan Distrik Aifat Selatan usai kontak tembak dengan OPM," ujar Komandan Satgas Yonif 133/YS Letkol Inf Andhika Ganessakti dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).
Markas OPM itu ditemukan di tengah hutan Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Minggu (19/5). Aparat mulanya melakukan patroli untuk mengamankan kedaulatan NKRI di wilayah pedalaman hutan di Maybrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat patroli dijalankan, anggota kita menemukan indikasi keberadaan OPM di sekitar daerah patroli dan melakukan pengejaran yang diikuti dengan kontak tembak," ujarnya.
Setelah kontak tembak, para pelaku melarikan diri hingga personel TNI melakukan pengejaran. Dalam perburuan itulah, aparat menemukan sebuah gubuk di dalam hutan.
"Hingga akhirnya Pasukan Yudha Sakti menemukan sarang tempat mereka bersembunyi berupa gubuk dan barang bukti lainnya," ucap Andhika.
Andhika menyebut sejumlah alat elektronik ditemukan di dalam gubuk tersebut. Alat bukti yang disita dari markas OPM itu, yakni 7 handphone (HP), 1 baju bergambar Free West Papua, 1 buah handytalky, 1 kotak amunisi senapan angin, 5 buku bertuliskan mantra, 1 buah charger HP, 4 buah senter, hingga 2 buah topi.
"3 buah gelang bergambar Free West Papua, 1 buah bandana bergambar Free West Papua, 2 buah baju loreng, puluhan anak panah, 2 buah solar cell, 1 kotak kawat las, alat-alat masak dan bahan makanan," tambahnya.
Andhika menegaskan, aparat keamanan masih siaga di wilayah Distrik Aifat Raya. Pihaknya memastikan akan menjaga wilayah Maybrat tetap kondusif.
"Terus melancarkan langkah-langkah proaktif mengamankan wilayah setempat dari berbagai macam gangguan OPM. Salah satu di antaranya melalui patroli di setiap jengkal tanah Maybrat," jelas Andhika.
(sar/ata)